#MI ESPOSO#

13.4K 334 4
                                    

Selamat malam genk

1k vote and 1k comment aku bakal update lagi

Happy reading

_________________

Setelah menutup pintu kamar mandi dan menguncinya, aku menitikan air mataku yang sudah menggenang di pelupuk mataku,tubuhku merosot ke lantai dengan punggung bersandar ke pintu kamar mandi.

Menangis dalam diam di kamar mandi adalah kebiasanku setelah menikah, mencurahkan isi hatiku kepada tuhan yang slalu setia mendengarkannya. Aku menutup mulutku saat isak tangisku mulai terdengar, aku harus menahan isak tangisku, aku tidak mau justin mengetahui jika aku sedang menangis.

Tuhan....kenapa engkau menjodohkan aku dengan pria seperti justin, aku sudah tak tahan lagi tuhan. Aku sudah tak tahan lagi harus merasakan rasa sakit ini setiap harinya, rasa tertekan dan Takut slalu aku rasakan setiap harinya.

Aku memang mencintainya tapi jika ada kesempatan untuk Kabur dan men jauh dari kehidupan justin aku akan melakukannya.

Aku merasa cinta justin tak benar-benar tulusku kepadaku atau mungkin itu bukan cinta tapi obsesi, dia bahkan tak mengharapkan bayi yang sedang aku kandung sekarang ini tuhan.

Dia begitu kejam....dia tak pernah mau mengerti perasanku, aku ingin pulang kerumah mom and dad. Aku ingin bersama mereka aku tak mau bersama dengan justin.

Percuma saja aku mencintai jika hanya rasa sakit yang terus aku terima, aku tak mau hidup dengan pria egois seperti justin.

Dia telah memisahkanku dengan orang-orang yang aku cintai, dia telah membohongku dengan wajah palsunya yang bagaikan malaikat hingga aku jatuh kedalam pelukannya.

Aku membencinya, tidak. Aku mencintainya, argh. Kenapa aku tidak bisa membencinya kenapa aku terus mencintainya walaupun aku tahu hanya rasa sakit yang aku terima jika tetap mencintai justin.

Aku benci dengan situasi seperti ini, situasi yang membuatku slalu terlihat lemah.

Aku tidak mau pindah yang membuatku semakin jauh dari orangtuaku, tapi aku tidak bisa melakukan apapun selain pasrah dan menerima keputusan justin.

Tuhan,tolong bantu dara. dara ingin pergi dari kehidupan justin dan dara harap tuhan mengabulkan permintaan dara.

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku lalu berjalan ke wastafel,menyalakan kran air lalu membasuh wajah sembabku dengan air yang keluar dari kran.

Aku menatap pantulan wajahku di cermin wastafel, sangat menyedihkan. Aku memoleskan sedikit make'up agar wajahku yang habis menangis tersamarkan. sudah ku bilang kan aku tidak mau justin. mengetahui jika aku habis menangis.

Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah justin yang sedang berbaring di ranjang,apa justin tidur?

"Justin"panggilku pelan

"Hm"sahut justin yang ternyata tidak tidur

Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya"just boleh tidak sebelum kita pindah kita berkunjung kerumah mom and dad dulu"

Justin membuka matanya menatapku dengan sorot yang mematikan, justin menghembuskan nafas kasar lalu beranjak duduk, justin menarik tanganku untuk duduk disampingnya.

"Apa kamu merindukan orangtuamu"tanya justin

"Tentu saja, aku sangat merindukan mereka"kataku antusias

"Baiklah, tapi hanya satu malam saja"kata justin yang langsung di sambut antusias oleh diriku

"Benarkah"tanyaku memastikan, justin mengangguk.

MI ESPOSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang