Bab 34 Dari R ke A

7K 249 12
                                    

Ini nyata memang nyata dihadapannya teman yang selama ini ia percaya telah menghianatinya dengan cara sekeji ini. Sungguh vian tidak pernah percaya atas apa yang ia lihat saat ini, dia mengakui segalanya dihadapannya.

"Iya gue yang ngelakuin itu semua, karena apa gue benci sama hubungan lo berdua, gue suka sama vian dan si bangkotan tua ini malah nikahin calon istri gue.. kan gak like." ucapnya dengan nada kesal.

"Kamu itu murid saya kamu itu panutan semua murid kamu itu ketua osis saya pikir kamu engga akan pernah lakuin hal busuk kaya gini." ucap rian sambil tersenyum miring.

"Kalo lo gak rebut calon istri gue, gue pasti gak bakalan lakuin hal kotor kaya gini." jedanya "denger ya bangkotan tua, gue itu ngejebak rinto biar rinto yang disalahin tapi sayangnya semesta tidak berpihak sama gue. Lo itu gak pantes tau bersanding sama vian yang pantes itu cuma gue." ucapnya dengan berteriak.

"Aldiansyah aputra Mahendra kamu benar benar sudah keterlaluan kali ini, saya tidak akan mentoleransi lagi kali ini. Pak tolong penjarain aja orang ini." Ucap rian dengan raut wajah sudah kesal.

"Kak kakak ini ngomong apa sih dia itu memang salah mungkin waktu itu dia sedang khilaf kak, jadi tolong kak maafin aldi ya." ucap vian mencoba membujuk kak rian untuk memaafkan aldi.

"Kakak udah maafin aldi tapi aldi juga harus dapat hukumannya atas apa yang telah ia lakukan pada kita vi." ucap kak rian.

"Iya vian juga ngerti kak, tapi kan posisinya aldi saat ini dia itu sedang kuliah lalu bagaimana perasaan ibunya saat ia tau kalau anaknya dipenjara dan bukan kuliah." ucap vian mencoba meyakinkan rian untuk tidak memenjarakan temannya.

'Dia memang pantas untuk gue perjuangkan dan gue gak bakalan nyesel ngelakuin ini.' batin aldi sambil tersenyum miring.

"Baiklah karena ini menyangkut soal ibu kamu,  saya bisa kasih kesempatan kedua buat kamu, asalkan kamu jangan pernah lakuin kesalahan itu lagi." ucap rian dengan nada tegas mencoba memberi kesempatan kedua untuk aldi memulai lembaran baru dan melupakan vian.

"Sorry ya bangkotan tua gue gak butuh belas kasihan dari lo ya, gue bakalan tetep suka sama vian." ucap rinto dengan nada seperti meremehkan.

"Kamu ya dikasih tangan minta kaki, saya itu pengen kamu lupain vian dan buka lembaran baru untuk memulai hidup kamu yang baru." ucap rian dengan nada sedikit membentak, saat ini perasaan rian sedang kesal menghadapi bocah seperti aldi ini 'KERAS KEPALA.'

"Aldi vivi mohon, aldi jangan kaya gini lagi ya, manfaatkan sebaik mungkin kepercayaan vivi kali ini untuk aldi." ucap vian lemah lembut.

"Ok baiklah." ucap aldi tersenyum sambil mengedikan kedua bahunya keatas "kalau gitu gue pulang dulu ya vi." tersenyum miring kepada rian seperti mengejeknya.

"Ayo vi kita pulang, sebelumnya terimakasih pak sudah membantu kami dalam menyelediki kasus ini." ucap rian sambil menjabat tangan pak polisi.

"Iya sama sama pak." ucap pak polisi.

Kemudian mereka pun langsung pergi keluar dan memasuki mobilnya untuk pulang ke apartemen.

Saat ini moodnya kak rian menurutku sedang baik buktinya dia tidak terlalu marah sama aldi.

"Sayang hari ini kita makan di resto dulu ya pasti kamu laper." ucap rian tanpa melirik kearah vian.

"Aku gak mau ke resto kak aku pengennya nasi padang, mie ayam, bakso, jus mangga, bubble tea, capcin, cilok,kerak telor, and rujak." ucap vian sambil memelihat puppy eyesnya.

Rian melongo selama beberapa menit sebenarnya vian ngidam apa doyan ya "Ko banyak banget sih sayang, kamu itu jangan makan makanan yang kaya gitu ah nanti sakit."

The Light Of Love From UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang