Bab8 kecelakaan

10.2K 386 0
                                    

'Kalau vian seminggu lagi ke pesantren pasti bakal disuruh diem lagi beberapa hari disana deh, tapi viankan udah janji sama doclo (nama kelompok vianhamellko kecuali naira, kenapa gak aku masukin soalnya naira udah bikin kecewa aku karena gak ngasih tau kalau dia tunangan sama ustadz rian) mau dateng pas kelulusan mana tadi aku gak pamit dulu lagih huhh menyebalkan' gumam vian.

Entah perasaan vian atau memang ini terjadi mobilnya seperti sedikit tidak terkontrol alias sedikit oleng"duh pak ini kenapa ya kok mobilnya gini sih." tanya vian hawatir takutnya terjadi apa apa dengan mobilnya.

"Duh ini non rem mobilnya blong." jawab supir panik, menginjak injak remnya.

"Terus ini gimana pak." tanya vian gemetar, melirik kearah depan, kiri dan kanan dia bingung harus bagaimana apa harus pasrah kah atau harus apa?.

"Saya juga gak tau non." jawab supir kebingungan pasalnya dia tidak pernah mengalami hal seperti ini, karena mobilnya selalu dicek dulu sebelum berangkat.

"Pa awas... ahhh... jeger." suara mobil vian menabrak mobil bak terbuka (kol buntung) mobil nya agak sedikit parah, alhamdulillah nya yang ditabrak mobil vian pak supirnya hanya luka luka dan patah biasa.

"Itu ada kecelakaan ayo cepetan kita bantu." ucap seseorang yang lewat terlihat raut wajahnya sangat panik.

"Cepat kamu panggil ambulance, kita akan coba mengeluarkan korban." ucap seorang warga, membuka pintu mobil yang sedikit agak macet karena tabrakan yang begitu luar biasa.

"Baik ambulance sebentar lagi akan tiba." ucap seorang yang barusan nelp ambulance, menghampiri mobil vian mencoba mengeluarkan sang supir.

"Ayo cepat keluarkan korban." membuka pintu mobil, mengeluarkan vian dan supirnya bersamaan dibantu oleh warga sekitar.

"Sepertinya gadis ini terluka parah, darahnya keluar sangat banyak." ucap seorang perempuan itu terlihat kaget, darahnya begitu banyak mengalir.

Nino nino nino nino suara ambulan pun terdengar setelah menunggu 20 menit.

'Permisi kami mau lewat, tolong jangan halangi kami' seru seorang perawat.

Vian pun tidak sadarkan diri karena sudah terlalu banyak kehilangan darah. suster pun segera memasangkan oksigen dan menyuruh vian untuk tidak tertidur memang sudah cukup lama vian membuka matanya menunggu sang ambulan, tapi kali ini matanya benar benar sudah tidak kuat.

"Ayo cepat pasien sudah kritis kita harus cepat membawanya segera ke rumah sakit." ucap seorang suster.

Tak lama ambulance pun tiba dirumah sakit sekitar 20 menit perjalanan karena lumayan jaraknya yang cukup jauh, perawat pun membawa vian keruang UGD (unit gawat darurat) yang sudah di sambut riuh oleh sang suster dan dokter.

"Sus tolong hubungi secepatnya keluarga korban, karena saya perlu beberapa dokumen untuk ditanda tangani oleh keluarga." ucap sang dokter, langsung menghampiri pasien untuk ditangani.

"Baik dok saya akan hubungi keluarga korban." ucap suster mengambil handphone pasien untuk mengecek nomer yang paling sering dihubungi oleh pasien.

"Halo, apa ini benar dengan kediaman ibu cintia." ucap suster.

"Iyah benar ini dengan saya." ucap bunda vian heran, melihat kembali hpnya.

"Anak ibu yang bernama Viandra Syifa Nur Jannah telah mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit cempaka
tolong ibu segara kemari karena ada dokumen yang harus keluarga tandatangani."

"Mungkin suster salah orang anak saya engga mungkin mengalami kecelakaan" jawab ibu vian histeris.

"Tapi ini memeang benar anak ibu, saya harap ibu datang kerumah sakit ini, terimakasih" menutup telpnya.

The Light Of Love From UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang