Bab15 tidak mungkin

7.4K 303 0
                                    

Jujur saja setelah beberapa hari dari kejadian dikantin itu membuatku sangat merasa bersalah apalagi melihat kak rian semakin hari semakin menghindariku. Mungkin karena dia masih marah kepadaku karena aku mengaku ngaku sebagai pacarnya di muka umum. Ya jelas itu memang salahku tapi kan aku sudah menjelaskan alasannya kepadanya.

Entah kenapa dia selalu membuatku merindu tanpa alasan. Sungguh ini membuatku merasa tidak nyaman.

Seminggu dari kejadian itu vian hanya berdiam diri, mengurung diri dikamar, jarang makan dan sering melamun. Vian sering sekali mendatangi kak rian untuk minta maaf soal masalah yang itu. Tapi sayangnya kan rian sering mengacuhkannya seolah olah vian tidak penting baginya.

"Vian ayo turun nak ada yang datang kerumah mau mengkhitbahmu, sekarang mereka ada diruang tamu bersama ayah dan teman temanmu'' mengetuk pintu kamar vian yang terkunci.

'Ceklek' pintu kamar vian terbuka dan menampakan sebuah perempuan cantik dengan mata sedikit menghitam seperti panda karena kurang tidur ."ada apa bun, vian lagi gak enak badan suruh orang itu pulang aja vian lagi gak mau cepet cepet nikah."

"Sayang kamu liat aja dulu siapa pria yang ingin mengkhitbahmu,mungkin nanti kamu akan suka." mengelus puncak kepala vian yang tertutup kerudung.

"Pokonya kamu harus kebawah temuin dulu pria itu sebentar, kalau kamu engga suka tinggal kamu tolak aja, tapi bunda enggak yakin kalau kamu bakalan nolak pria itu." meninggalkan vian yang masih tidak mengerti apa maksud perkataan sang bunda.

'Maksud bunda apa ya engga bakalan nolak.' batin vian.

"Bunda tunggu dibawah, cepetan kamu ganti baju dandan yang cantik ya." teriak bunda ditangga.

Vian memilih gamis berwarna abu muda kesukaanya dengan kerudung yang senada dengan gamisnya. Ditaburkannya sedikit bedak kewajah polosnya yang sedikit coklat manis dan mengoleskan sedikit bedak dibawah bagian kantung matanya agar tidak kelihatan hitam dan sedikit polesan lipstik bewarna ping yang tidak terlalu mencolok. Riasan yang sangat sederhana namun pas dan terlihat sangat cantik namun tidak terlalu berlebihan.

'Bismillah' kalau memang ini yang terbaik hamba ikhlas ya alloh tabahkan hamba agar sealau teguh mengimanimu batin vian.

'Jika pelabuhan cintaku ini hanya sampai disini untuknya hamba ikhlas ya alloh, kuatkan hamba ya alloh agar hamba senantiasa bisa mencintai calon imamku nanti'

Vian hanya bisa menunduk kebawah tanpa melihat pria yang ingin mengkhitbahnya, yang ia tahu diruangan ini penuh dengan keluarga pria itu dan keluargaku dan tentunya tidak kelewat dengan sahabat jahaman ku itu.

"Subhanallah, cantiknya putri bunda ayo duduk disini sayang." menepuk nepuk kursi disebelah bunda yang kosong.

Dengan perasaan tegang vian bingung harus seperti apa, apa harus bersikap tenang seperti biasa atau harus bersikap aneh ah entahlah vian benar benar bingung.

Untuk pertama kalinya vian merasa gugup apalagi dia mau dikhitbah oleh seseorang yang tidak pernah ia kenal sebelumnya, seperti apa wajahnya dan seperti apa perilakunya.

Mau nolak tapi vian bingung harus bicara apa kepada kedua orangtuanya, karena hati vian hanya untuk satu orang yaitu kak rian saja.

Lalu bagaimana ia akan membina hubungan kalau hatinya saja sudah ada pemiliknya. Astagfirulloh apakah benar vian melakukan tindakan ini.

Tapi untuk apa bertahan buat orang yang tidak pernah menghargai perjuangan kita, lebih baik kita memulai yang baru dari pada harus bertahan tanpa kepastian.

So syukuri aja yang diberikan tuhan buat kita, mungkin itu lebih baik dari apa yang pernah kita rencanain sebelumnya. Karena rencana tuhan itu lebih indah dari apapun yang kita bayangkan.

****
Jangan lupa vote sama komen ya..

The Light Of Love From UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang