Bab 13 Dihukum

214 28 4
                                    

Aku ini temanmu, bagaimana bisa aku membiarkannya.

Aku ini temanmu..

Aku ini temanmu..

Aku ini temanmu..

"Aish.." Rean menginjak rem mobinya, ganas. Ucapan Jino barusan selalu mengganggu pikirannya. "Dia bukan temanku, melainkan saingan. Aku tidak akan merubah niatku untuk menghancurkan hubungan mereka."

Rean kembali menarik gas, dan memutar stir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rean kembali menarik gas, dan memutar stir.

Rean, Jino itu bukan musuh mu ataupun saingan kamu. Aya memilih dia karena punya rasa juga kepada Jino, kamu gak boleh egois dong, Re. Tanpa di undang sebuah bisikan hadir di sisi kanan Rean. Ia juga sempat berpikir untuk membiarkan kenyataan kalau Aya berpacaran. Namun semenit berlalu muncul juga bisikan negatif disisi kirinya.

Ala Re, kamu jangan menyerah. Kamu pasti bisa memiliki wanita itu, banyak jalan untuk mendapatkannya.

"Aish, diam-diam." Seketika dua mahluk dari sugesti Rean lenyap. Ia menghembuskan nafasnya dan pokus pada jalan.

🎸🎸🎸

Verlita berlari menghampiri Jino yang sedang ada di ruang seni. Mendengar pintu terbuka Jino memutar kepalanya, dengan wajah datar ia memperhatikan Verlita yang ngos-ngosan mulai mendekat.

"Jin, A.. a.."

"B, C." Sambung Aldri yang ikut mendengar ucapan Verlita yang terjeda karena mengatur nafas. Verlita mengibaskan tangannya, bukan itu yang dia maksud.

"Aya,"

"Kenapa dengan Aya?" Jino mendekati Verlita, seraya memegang kedua bahu Verlita menanti kelanjutannya.

"Aya berantem."

"Berantem sama siapa?" Desak Jino yang sudah khawatir.

"Sera, mereka ada di kantin." Jino berlari meninggalkan Verlita yang sudah sedikit lega, ia sudah bisa mengambil ritme nafasnya seperti semula. Bukan hanya Jino, Aldripun berlari menuju kantin yang selalu menjadi andalan anak Generasi Cemerlang saat istirahat.

Sesampai di kantin, Jino menghentikan langkahnya. Dia melihat Zoni telah membuyarkan kerumunan yang tercipta, Aya dan Sera sudah digiringnya ke BK. Jino menghela nafasnya berat, ia mendekati kulkas yang dipajang oleh kantin. Setelah  kulkas terbuka Jino menyambar dua botol minuman mineral, lalu membayarnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Soul (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang