Bab 16 Berubah

216 28 2
                                    

Jino menjatuhkan dirinya di kasur, rasa tidak percaya masih menggerogoti pikirannya. Kenapa sejo menjadi murka, padahal sebelumnya mereka tidak pernah menerapkan undang-undang untuk melarang duse pacaran.

Apa jadi idola memang sesulit itu, apa seorang idola harus mengorbankan sesuatu yang sangat ia cintai, agar dia bisa mendapatkan hal yang lebih besar dari itu.

Senyuman Aya datang menghampiri Jino, semua tingkah manis gadis itu mengganggu pikiran lelaki yang sedang kacau ini. Ia segera mengganti bajunya dan keluar bersama CBRnya, tujuannya kali ini adalah rumah Aya. Ia ingin selalu berada di samping gadisnya, dia tidak mau hal yang sejo inginkan terjadi. "Aku tidak akan melepaskan kamu Ay." Ujarnya sembari menarik gas agar lebih cepat lagi.

🎸🎸🎸

Jino menstandar motornya di depan rumah Aya, namun raut wajahnya berubah setelah melihat Aya berjalan bersama Rean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jino menstandar motornya di depan rumah Aya, namun raut wajahnya berubah setelah melihat Aya berjalan bersama Rean. Ia tidak pernah berpikir kalau Aya mau diantar bersama lelaki lain selain dia dan Aldri sepupunya.

Ia kembali mengenakan helmetnya dan duduk lagi di CBR nya, ayah Aya yang baru pulang dari kantor melihat punggung Jino yang perlahan menghilang.

Setelah Rean keluar, Evan menghampiri anaknya yang sedang duduk di lobi rumah setelah melepas Rean.

"Ay,"

Aya menoleh dan mengembangkan senyum.

"Ada apa pa."

Suci ikut duduk di kursi lobi rumah mereka. Sembari menyuguhkan kopi kepada Evan suami pertama dan terakhirnya.

Evan segera mereguk kopi yang selalu menjadi kopi terenaknya selama ada di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evan segera mereguk kopi yang selalu menjadi kopi terenaknya selama ada di dunia ini.

"Papa lihat, tadi ada lelaki yang hendak mampir ke rumah. Namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kamu dengan anak yang satu itu." Ujarnya setelah meletakkan gelasnya kepiring di atas meja.

Aya tersentak, jangan-jangan itu Jino.

Pikirannya mulai kacau dan resah. Ia menanyakan ciri-ciri lelaki yang dilihat ayahnya, tetapi Evan bilang dia tidak melihat wajahnya. Ia hanya mengatakan kalau dia membawa motor CBR berwarna merah.

You're My Soul (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang