Bab 2 Gagal Kenalan

330 39 15
                                    


"Hi semua, nama saya Adira Kayana. Panggil saja Aya, saya berasal dari Jakarta. Saya harap kalian semua bisa menjadi teman buat saya."

"Aku gak mau jadi teman kamu." Jawab Aldri, membuat siswi itu dan yang lainnya mengalihkan pandangan mereka, ke arahnya.

"Kenapa?" Tanya Aya, penasaran.

"Aku maunya jadi pacar kamu." sahut Aldri pelan.

Huuuu.. Seketika kelas berubah lagi seperti pasar, karena gombalan Aldri, barusan. Bukan hanya itu pertanyaan konyol lain juga hadir untuk Aya, seperti menanyakan nomor Wa, nama Ig dan, ini.

"Beb! Kamu tau gak, perbedaan bidadari sama kamu?" Jino tidak mau kalah, dia menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.

"Apa Jin???" Semua siswi serentak bertanya sambil menatap ke arah Jino, Jino pun tidak menyangka, kalau cewek di kelasnya sekompak ini.

"Eem, Kalau bidadari itu tinggalnya di langit, sedangkan Aya tinggalnya di hati aku" terang Jino mantap, membuat Frita terenyuh.

"E aaa" Seru Aldri, sembari berdiri sambil menepuk bahu Jino yang masih duduk di kursi napolly birunya. "Ternyata kau mengalahkan gombalanku." Aldri kembali berseru.

Suasana kelas makin kacau, sepertinya jam pertama hanya untuk kesenangan para siswa.
Jam pertama telah habis, dengan perkenalan dan pencarian ketua kelas baru, serta seksi-seksi lainnya. Mulai dari seksi keamanan, sampai ke seksi-seksian. sekarang waktunya jam istirahat.

Semua siswa menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin, separoh dari siswa Generasi Cemerlang memenuhi kantin sekolah, dan sisanya lagi ada yang berada di perpustakaan, taman sekolah, ruang seni. Kalau kelas, jam istirahat memang harus kosong, kalau tidak, mereka akan di setrap. Karena waktu istirahat memang harus di luar kelas.


"Jin, aku pengennya kamu yang terpilih jadi ketua kelas. Bukannya si setan itu..." Aldri kecewa akan hasil pemungutan suara yang berlangsung beberapa menit yang lalu. Ia menggarut kepalanya yang tidak gatal.

"Hm, Rean Sechan bukan setan." Jino meralat perkataan temannya, yang sejak kelas 10 tidak menyukai Rean.

Rean anak tercerdas di SMA Generasi Cemerlang, ia selalu menjadi kebanggaan guru. Bagaimana tidak setiap olimpiade kecerdasan, Rean selalu meraih juara pertama. Tidak seperti Aldri yang suka bikin onar di kelas, dan kadang Jino terbawa arus olehnya. Meskipun begitu, namun Jino masih tetap bertahan di juara dua setiap ujian loh reader.

Sebenarnya antara Jino dan Rean itu tidak jauh berbeda, mereka banyak di kagumi para siswi. Khususnya anak Generasi Cemerlang, cuma Rean bersikap dingin pada fansnya. Sehingga mereka menjadi minder.

Namun yang membuat Aldri benci si Rean, bukan karena cemburu akan otak yang dimilikinya, tetapi karena wanita yang pernah dia taksir, di gaet si Rean. Walaupun sekarang Rean bukan dengan gadis itu lagi.

"Ah persetan dengan namanya, ini sangat membuatku kesal Jin, apalagi perselisihan suaranya cuma satu suara, kalau saja maskawin itu datang hari ini, belum tentu si setan itu yang menang? Tapi anak itu, kapan kembali dari Medan ya, bukannya dia sudah ambil cuti sebelum kita libur?"

Jino mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tahu, mereka terus berjalan menuju ruang musik. Namun langkah Jino terhenti saat melihat seorang siswi yang sedang tersenyum, membaca buku yang ia pegang. Aldri yang tidak sadar Jino sedang berhenti, malah menabraknya. Karena dia sibuk melihat komentar postingan instragramnya, yang baru ia layangkan beberapa menit yang lalu.

"Kenapa berhenti? Apa lampu merah?" Namun pertanyaan nya tidak mendapatkan jawaban, ia melihat ke arah yang Jino lihat.

Hem, sepertinya Jino menyukai Aya.

You're My Soul (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang