Tahun ajaran baru telah dimulai. Aku naik kelas dua belas dengan nilai cukup memuaskan. Namun, ada satu hal yang membuatku merasa sedih. Nando tak lagi sekelas denganku. Ya, sistem rolling membuat Nando akhirnya ditempatkan sekelas dengan Adel di kelas 12 IPA 1 sedangkan aku di IPA 4—jauh di ujung koridor. Beruntungnya aku tak sendiri, sebab ada Lastri dan beberapa siswa lain dari kelasku yang lama. Di kelas 12 banyak sekali hal-hal yang berbeda (di luar dari pelajaran yang semakin kompleks) aku juga telah banyak mengalami perubahan meski tak terlalu signifikan. Aku memulai dengan membuka pertemanan sedikit lebih luas, tidak lagi duduk di pojokan kelas untuk mengamati Nando yang memang sudah tidak lagi satu kelas denganku.
Kami semakin berjarak selepas kenaikan kelas. Kalau biasanya dia masih menyapa atau sekadar tersenyum jika berpapasan, sekarang Nando benar-benar berubah. Aku hampir tak pernah lagi melihatnya menampakkan wajah ramah jika berpapasan denganku. Entahlah, ada salah apa aku dengannya sampai ia berubah total seperti itu mengingat dibeberapa pertemuan terakhir sebelum kenaikan kelas kami baik-baik saja. Ya, bisa kubilang Nando yang sekarang seperti Nando yang anti diriku. Apa mungkin dia tahu kalau selama ini aku menaruh perasaan padanya? Apa mungkin dia juga tahu kalau aku sering mengamatinya di perpustakaan atau saat ia bermain basket di lapangan?
Ah, semuanya terasa sangat membingungkan apalagi sekarang dia satu kelas dengan Adel. Bukan tidak mungkin kalau Nando nantinya akan menyukai Adel, mengingat intensitas pertemuan mereka yang terbilang sering. Batu yang keras saja kalau terus menerus ditetesi air bisa berlubang apalagi hati yang cuma terbentuk dari darah.
Aku cemburu namun tidak berdaya karena aku sama sekali tidak punya tempat di hati Nando. Aku hanya orang yang ditemuinya atas dasar ketidak sengajaan sedangkan aku menganggapnya sebagai duniaku, penyelamat dan harapan yang ingin sekali aku wujudkan. Miris!
"Lo aduk sampai seribu kali juga itu nasi goreng nggak bakal berubaj jadi nasi kuning, Tar." Lastri mengejekku.
Kulihat nasi goreng di hadapanku masih utuh bekum kusuap barang satu sendokan. Perubahan sikap Nando benar-benar membuatku lupa diri. Dia yang mendekatiku dia juga yang menjauhiku, membuat harapanku semakin besar lalu menghempaskannya begitu saja. Menyisakan pedih yang tak bisa kudeskripsikan. Kalau seperti ini, boleh tidak aku menyesal pernah berada dekat dengannya?
"Tuh, sekarang bengong lagi. Kayaknya bengong harus ditambah ke daftar hobi lo deh, Tar."
Aku berdecak, menggeser kotak bekal ke samping. "Siapa sih yang bengong? Orang dari tadi biasa aja. Aku cuma nggak lapar," bantahku. Lagi pula siapa juga yang hobi bengong? Aku cuma kepikiran. Itu saja
"Gini nih kalo rindu melanda, makanan enak jadi tiada rasa."
"Apa sih Tri, nggak jelas banget."
"Tar, Nando lewat tuh." Refleks aku memutar pandangan ke arah jendela. Namun yang kudapati bukan Nando,l melainkan Pak Bagus yang lewat. Guru berkepala pelontos itu bahkan ikut menengok ke arah jendela dan tersenyum padaku. "Tuh kan, ketahuan yang lagi kangen sama Nando." Rasanya aku menyesal pernah cerita kalau aku menyukai Nando pada Lastri. Lihat saja bagaimana dia mengejekku sekarang. Kalau bukan teman mungkin sudah kulempar dia ke semak-semak.
"Rese kamu, Tri," kesalku yang dibalas cekikikan darinya.
"Cie... Yang pipinya langsung merah gitu."
"Sekali lagi kamu ngejekin aku. Ulangan matematika besok ngerjain sendiri-sendiri," ancamku. Satu-satunya cara agar membuatnya berhenti.
"Iya deh iya maaf. Nggak ngejekin lagi, tapi besok diskusi ya ngerjain soal ulangannya."
"Iya, bawel."
Menghela napas panjang, kembali aku menatap ke arah jendela. Kalau saja aku punya alat yang bisa membantuku membaca pikiran. Aku ingin tahu, apa yang membuat Nando sedemikian jauh berubah padaku. Aku ingin tahu mengapa Nando menjauhiku.
![](https://img.wattpad.com/cover/164796846-288-k613541.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Ilusiku [Completed✔]
Fiksi Remaja[ Selesai ditulis 17 juni 2019 ] ================================== Note : Follow terlebih dahulu sebelum membaca. ================================== •Attention : Cerita mengandung unsur ketagihan. Baca 1 part dan kalian akan kecanduan sampai endin...