Gadis yang rambutnya panjang terurai itu berlari dengan tergesa-gesa, rambutnya yang masih sepenuhnya basah itu membuat Sweater pink yang melekat di tubuhnya juga ikut menjadi basah. Entah mengapa, kemarin pihak BK kembali memanggilnya dan meng-complain tentang warna rambutnya yang agak pirang hingga mau tak mau gadis itu harus memperbarui warnanya agar lebih hitam sesegera mungkin. Kakinya yang jenjang terus menyusuri tangga dengan langkah yang terhentak. Hampir saja ia terlambat dan mendapatkan hukuman Legendaris sekolahnya untuk menyapu pelataran kelas lantai satu sampai tiga. Pelataran kelas dan lorong-lorong telah sepi. Bisa dibilang dia adalah siswi terakhir yang sampai sekolah.
Langkah gadis itu terhenti saat di kelasnya begitu ramai oleh siswa-siswi yang saling berdesakan untuk melihat suatu objek yang belum ia ketahui. Gumaman-gumaman ringan dapat ia tangkap tapi satupun hal tak ia temukan maksud dari kumpulan orang-orang disini.
" Minggir! Lo ngapain sih nyumpel disini kayak gak ada kerjaan lain! " Ucap Valencia dengan nada ketusnya yang langsung membuat kerumunan yang berdiri didepan kelasnya membelah dan memberinya jalan, tapi tak sedikit dari mereka yang mencibir kelakuan Valencia walau mereka hanya berani berbisik saja dengan teman yang berdiri sebelahnya.
Saat ia masuk ke dalam kelas, hidungnya merasa sedikit sensitif dengan bau busuk yang menyeruak hingga membuat tangannya reflek menutup hidungnya. Sumber keramaian itu berasal dari bangkunya.
" Ini bau apaan sih! Busuk banget " teriaknya kepada sesisi kelas yang saat ini telah menggunakan penutup wajah, tapi tak satupun dari mereka yang memberikan jawaban pasti, hingga Valencia sampai di bangkunya dan menemukan bercak darah dan bau bangkai yang begitu menyengat. Rasanya ia ingin mengeluarkan isi perutnya saat bau-bau busuk itu semakin menusuk indra penciumannya.
Dan kini ia menemukan Agatha yang berdiri dipojokan kelas, teman sebangkunya yang telah mengenakan penutup wajah dan menjauh dari kerumunan. Valencia dapat melihat dalam bercak darah diantara bangkai itu terdapat kertas lusuh yang bertuliskan
Surprise girl! How r u today
" Ini siapa yang ngelakuin? Banci banget sih..kalau berani face to face dong " teriak Valencia dengan nada geramnya. Beberapa dari mereka malah hanya menonton dan sebagiannya hanya melihat acuh seseorang yang kini sedang berusaha menaikkan harga dirinya kembali. Ini hal menjijikkan, dan Valencia benci dipermalukan oleh seseorang yang bersembunyi dibalik topeng. Valencia meremas ujung roknya untuk menahan setiap desir emosi yang semakin ingin membuncah keluar. Ada bangkai ayam dan bercak darah di bangkunya. Agatha berusaha menghampiri dan menenangangkan Valencia dengan mengelus lembut pundaknya yang bergetar. Valencia kini sedikit mencicipi, sakitnya dipermalukan didepan umum. Dia membenci saat ini. Dan dalam hatinya ia berjanji akan membuat se-menderita mungkin seseorang yang melakukan kegiatan bodoh ini.
" Ini darah apaan sih? Kok baunya agak aneh" Tanya Agatha kepada anak-anak yang berada disekitar bangku Valencia.
" Kalau lihat dari wujud dan baunya sih, kayak darah babi " jawab Hilman sembari memperhatikan bercak darah diatas bangku itu. Selain bercak darah, bangkai ayam yang telah membusuk juga tersimpan di dalam bangkunya. Bangkai itu busuk hingga mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Lalat hijau dan beberapa binatang terbang lainnya mulai berdatangan mengerubunginya. Tujuan apa yang tersimpan dibalik pengiriman bangkai ini tak juga tentu. Mungkin motif dendam yang melatarbelakanginya.
" Kok lo tahu? Jangan-jangan lo yang naruh darah babi ini..." Tuduh Agatha yang langsung membuat Hilman berdecak emosi.
" Harus gue jelasin kalau sewaktu gue kecil, gue suka makan daging babi? Abis itu gue lihat nyembelihnya gimana, harus gue jelasin ke lo? Hidup lo banyak drama sih! Makanya dapat kiriman ginian " timpal Hilman dengan sedikit menyentak, dan langkahnya kemudian menjauh untuk berkumpul bersama teman-temannya yang berada di bangku pojok. Markas legendaris siswa-siswa SMA untuk kadang sekedar ingin memupuk dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Better If You Don't Understand
Novela JuvenilShelyf, gadis yang menjadi korban kekerasan fisik dari Ayah kandungnya sendiri itu harus menerima banyak pergejolakan batin. Shelyf menjadi lebih sengsara saat ia memasuki jenjang SMA dan mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari salah satu tem...