*Cinta & Rindu*

143 6 0
                                    

Bolehkah aku mengatakan sekali lagi
Aku merindumu
Hingga saat ini pun
Saat kau masih mengacuhkan aku

Aku tahu
Aku bukanlah lagi yang kau harapkan
Aku bukanlah lagi yang kau inginkan
Seperti dulu

Tapi maaf Tuan
Ingatanku belum mati
Aku masih sangat ingat ketika kau mengejarku
Kau puja dan puji aku
Kau sanjung aku dengan semua kata manismu

Sayangnya
Itu tak bertahan lama
Kau tiba-tiba berbalik arah
Dan pergi meninggalkan

Semudah itukah Tuan?
Semudah itukah bagimu merubah definisi cinta?

Tidak Tuan
Cinta itu datangnya dari sini
Dari hati yang terdalam
Bukan karena harta dan paras yang rupawan
Bukan juga berasal dari jabatan kehormatan

Cinta itu berasal dari ketulusan
Menerima kekurangan
Meski itu lebih banyak dari kelebihan

Cinta itu berasal dari rasa qonaah
Menerima apa adanya
Tanpa menuntut apapun yang sebatas dunia

Cinta itu dari qalbu Tuan
Ia tak hanya sekedar berjanji
Namun ia juga berusaha menepati

Cinta itu tak sekedar dikatakan
Namun juga dibuktikan

Cinta itu kekuatan
Kekuatan besar yang mampu hadapi semuanya
Cobaan-cobaan hidup rela dijalani
Tangis rela diresapi
Sakit rela dirasai
Semua atas nama cinta
Semua karena cinta

Lalu,  bagaimana cinta menurutmu Tuan?

Duduklah sejenak bersamaku disini
Tenang saja
Aku sudah siapkan kopi beraroma rinduku
Agar saat kau meminumnya
Kau mampu rasakan juga
Bagaimana perjuanganku merindumu sendiri

Kemarilah Tuan
Jelaskan padaku
Apa itu cinta menurut hatimu
Mungkin saja aku bisa pahami dirimu lebih dalam lagi

Agar tidak ada kepergian yang kedua kali
Ajari aku bahasa cinta menurutmu sendiri
Kemarilah Tuan....

Senjamu
--Zharia
10 Desember 2018

Aksara Rindu dan Cinta dalam do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang