Antara Hati dan Takdir

54 1 0
                                    

Jujur,
Aku tidak paham kenapa perasaanku seperti ini,
Resah gelisah karena terlalu sibuk memperhatikan gerak-gerikmu,
Sungguh lelah menunggu kejujuranmu,
Sebenarnya aku tidak mau berlarut dalam penantian dan pengharapan yang belum pasti.

Jujur,
Aku tak paham kenapa kamu begini,
Seolah berkata tidak namun sebenarnya dirimu hanya berbohong kepada hatimu sendiri.
Begitupun diriku ini.

Cobalah mengalah, buang rasa gengsi,
Aku tidak mau terjadi penyesalan,
Jangan sampai semuanya terlambat.
Jika hati ingin saling ditakdirkan, berusahalah.
Berusaha untuk jujur.

Jika aku diam saat ini,
Bukan maksud hatiku untuk mengabaikanmu,
Perlu untuk kamu tau, Aku tidak sedang berusaha menutup rasa itu,
Tapi... Aku hanya membiarkan Allah menuntun hatiku menuju siapa yang pantas bagiku.

Aku takut rasaku padamu hanya karena berharap,
Aku takut hanya berharap kepada cinta yang salah,
Hatiku tak yakin kalau kamu mulai biasa saja,
Namun, semua mulai terasa bahwa kamu yang sempat pergi, seperti ingin kembali

Mungkin hatiku ini yang bersalah,
Bersalah karena terlalu sibuk dengan dirimu,
Tapi... aku mulai mengingat bahwa Allah sedang menguji iman kita, Allah sedang menguji keistiqomahan kita.

Masih mampukah kita untuk saling menahan rasa itu?
Masihkah kita yakin akan janji-Nya bahwa Allah tau yang terbaik?

Ya robbana... jika memang kami pantas untuk bersatu,
Kumohon... arahkanlah hati kami kepada-Mu selalu,
Semoga... Dengan saling terpautnya hatiku dan hatinya hanya kepada-Mu,
Engkau segera mentakdirkan kami menuju cinta yang halal.

🌻kata_puan
-zharia_zh

Aksara Rindu dan Cinta dalam do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang