Meet Her Father

1.2K 143 6
                                    




Karena pertandingan Thailand Master akan segera diadakan di awal bulan. untuk itu aku harus segera kembali lagi ke Pelatnas dan memulai latihan. Aku semakin sibuk apalagi aku dijadwalkan mengikuti beberapa turnamen, termasuk Indonesia master super 500, bukan hanya itu aku sudah tidak ada waktu untuk istirahat dan bersantai.

Aku kembali disibukkan dengan latihan - latihan intens untuk mendukung performaku dalam menghadapi beberapa turnamen Internasional. Bukan apa - apa tapi aku tidak ingin diremehkan oleh para juniorku yang ada disini bahkan orang luar sekalipun. aku harus memberikan contoh yang baik bukan.

Suara decitan sepatu yang aku gunakan menggema di lapangan. Aku berlatih dengan Fajar Alfian pemain ganda putra Indonesia. Dia tampak tidak baik- baik saja ada api yang membara ditatapan wajahnya.

"kenape lu?" tanyaku selagi kita berdua menyudahi sesi latihan.

"Ting gue boleh mintak tolong kagak?" pinta Fajar dengan muka melasnya.

"apaan?" tanyaku masih dengan melihatnya serius.

"tolong tanyain Acil dimana Acha sekarang?" pinta Fajar kemudian.

Aku cukup terkejud dengan permintaan Fajar, pasalnya Acil sudah bercerita banyak soal Acha dan juga Fajar. Aku diam saja karena tidak ingin memperkeruh masalah, baik Acil sendiri juga memilih jalan tengah tidak ingin terlalu ikut campur masalah Fajar atau Acha. Bukannya apa - apa takutnya masalahnya semakin rumit dan juga kita sendiri masih dalam satu lingkungan kerja.

Aku terdiam cukup lama sedangkan Fajar aku tahu dia menunggu jawabanku.

"oke entar coba aku tanyain dia tahu Acha dimana .. " kataku menyanggupi Fajar sendiri hanya mengangguk paham.

Aku sendiri tahu sebenarnya Acha dan juga Acil sendiri sudah ada di Bogor tempat Kriesha dari acara Prescon kemarin. Acil sendiri bilang kalo Acha lagi betah disana.

"lo berantem lagi ya sama dia?" tanyaku mencoba memancing Fajar bercerita.

"Hmm .." jawab Fajar dengan deheman sambil menata semua raket - raketnya, sama aku juga merapikan raket - raketku ke dalam tas.

"oh .. gara - gara gosip itukan?" tanyaku lagi.

"kok lo tau?" tanya Fajar yang langsung menoleh ke arahku.

"tuh .." tunjukku pada sebuah televisi yang terpajang di salah satu sudut koperasi yang ada di dekat lapangan bulu tangkis, kami bedua terpaku. Kebetulan sekali di televisi itu menayangkan soal pemberitaan antara Fajar dan juga Grasia Indri yang menjalin kedekatan.

"wahh gak bener ini .." jawab Fajar yang kemudian langsung berlari keluar.

"Ting kalo udah ada kabar dari cewek lu, kasih tahu gua yak!" tambahnya kemudian yang kembali lagi berlari, aku masih berdiri ditempat dan mengangguk sambil melihat Fajar aneh.

Aku memilih untuk kembali ke asrama, jam menunjukkan pukul dua siang, menjelang sore sejam lagi ashar, pikirku. Porsi latihanku kembali aku tambah menjadi dua jam lebih lama dibandingkan biasanya yang hanya melakukan tiga jam untuk sesi pertama dan juga kedua kali ini aku latihan menjadi lima jam di masing - masing sesi.

"Ting cewek lu cantik juga ya .. nih .." komentar Ihsan sambil memperlihatkan foto Acil sedang berjalan dan dikerubungi oleh banyak wartawan kemarin.

" komentar Ihsan sambil memperlihatkan foto Acil sedang berjalan dan dikerubungi oleh banyak wartawan kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only Then ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang