Heartbreaker

1.2K 141 20
                                    




Capeklah berantem mulu sama pasangan itu, sebenernya pacaran sama mas Ginting itu istimewa loh. Kenapa aku bilang istimewa, karena mas Ginting itu gak pernah protes dengan segala macam hal, contohnya segala hal yang aku pakek dari atas kepala sampek ujung kaki sekalipun, mas Ginting selalu ngebebasin aku.

Kedua, sebenernya mas Ginting itu diam – diam menghanyutkan. Menghanyutkan gimana maksudnya? Mas Ginting itu bisa dibilang cowok yang cukup peka dan juga romantis. Cuman masalah yang datangnya bukan dari kitalah membuat hubungan kami, antara aku sama mas Ginting sendiri jadi gak stabil.

Sebenernya ini masalah aku sendiri sih, antara aku dan juga ayah kandungku yang sebenarnya tidak ingin aku akui sebagai ayah. Sungguh aku benar – benar ingin melupakan fakta jika dia ayahku. Aku sudah terbiasa dengan banyak ejekkan anak haram. Lebih baik begitu dari pada aku memiliki ayah yang seperti ini.

Aku dan mas Ginting pergi ke kedai es krim dekat dengan pelatnas. Masih dengan mata bengkak bekas menangis tadi. Aku turun dari mobil mas Ginting dengan semangat, karena sudah senang bisa makan es krim banyak. Sewaktu akan masuk ke dalam kedai dengan mas Ginting aku diam terpaku ditempat setelah melihat seseorang yang ada di depanku.

"Amanda .." panggil seorang laki – laki yang paling aku benci didunia ini.

"jangan panggil namaku! Aku gak sudi namaku dipanggil olehmu .." kataku, aku melihat mas Ginting dengan nyalang dan langsung berlari keluar dari kedai es krim yang baru saja aku masuki.

Aku berlari sekuat tenaga, menghindar dari kejaran mas Ginting tanpa perduli dengan sekitar. Bahkan aku tidak menghiraukan teriakan panggilan dari mas Ginting. Aku tetap berlari menuju ke asrama pelatnas. Dengan berurai air mata, sungguh aku ingin melupakan kenangan buruk yang aku alami, aku tidak ingin mengingatnya secuilpun tuhan. Kata ibu seiring berjalannya waktu kenangan buruk bisa terhapuskan oleh rintikan hujan, nyatanya aku semakin terbayang – bayang dengan masa itu, masa kelam dimana itu hal terburuk yang pernah ku lalui. Rasa sakit karena pukulan – pukulan dari orang itu kembali terasa.

"loh Acil .. kamu ujan – ujan apa gimana? Kok baju kamu basah semua?" tanya kak Greys saat aku masuk ke dalam asrama. Aku hanya menggeleng sambil berjalan menuju ke kamar dengan nafas yang tidak teratur dan air mata yang terus mengalir tidak mau berhenti.

"kak jangan ganggu ya, bilangin ke yang lain aku gak mau diganggu .. sekalian kalok mas Ginting ke sini suruh langsung ke asramanya aja .." pesanku ke kak Greysia yang hanya diangguki saja.

Aku masuk ke dalam kamar, dengan kaki lemas dan juga lunglai seperti tidak memiliki tulang karena berlari dengan jarak tiga kilo meter dari tempat kedai eskrim menuju ke asrama pelatnas. Aku masuk ke dalam toilet untuk berganti pakaian tidak perduli dengan teriakan mas Ginting yang menggedor – gedor pintu memanggil namaku dan mengancam akan mendobrak pintu kamar.

"ACILL BUKA PINTUNYA!!!!" teriak mas Ginting yang aku dengar di kamar mandi. Aku merosot dipintu kamar mandi sambil menangis sesenggukan. Kembali kenangan demi kenangan buruk itu datang, aku yang di pukuli habis – habissan dengan menggunakan tongkat golf rasanya tubuh ringkihku sewaktu kecil akan mati saat itu juga jika ibu tidak datang melindungiku.

Rasa sakit itu datang kembali menyerangku dan aku hanya mampu mendekap tubuhku sendiri.

"GINTING STOP!!! BIARIN DIA SENDIRI! SIAPAPUN PUNYA PENGALAMAN BURUK, JUGA BUTUH WAKTU YANG GAK SEBENTAR UNTUK MELUPAKAN SEMUANYA .. GUE TAHU ELO GAK SENGAJA, DAN GAK BERMINAT BIKIN ACIL SAMA BOKAPNYA KETEMUAN DIKEDAI ES KRIM LANGGANAN ELO SAMA ACIL .. TAPI KALOK ELO NGEJELASIN SEKARANG APA ACIL BISA MENERIMA PENJELASAN ELO? KALOK ELO GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA BAPAKNYA ACIL DI KEDAI TADI? ENGGAK! DIA TETEP BAKAL NGIRA KALO ELO YANG NYURUH BOKAPNYA DATENG KE KEDAI ITU! KARENA APA? ACIL SENDIRI MASIH PUNYA TRAUMA DAN JUGA RASA SAKIT YANG MEMBEKAS .. ELO NGERTIIN DIA DULU KEK! JANGAN MAIN TERIAK – TERIAK, TUH LIAT ELO UDAH BIKIN GEMPAR BANYAK ORANG BAHKAN KETUT YANG ASRAMANYA JAUH DARI SINI AJA SAMPEK DATENG KESINI DENGER TERIAKAN LO!" teriakan kak Greys membuat mas Ginting terdiam.

Only Then ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang