Begin

14.4K 320 21
                                    

"Hai.. Hai.. Bertahanlah untukku, aku merindukanmu, menyayangimu dan mencintaimu Ara."

.

.

"Ara Nonna! bangun Oii! Budek yakk!."

Suara khas dolpin yang selalu membuat sakit kepala saat mendengarnya terus mengema di kamar minimalis itu. Mungkin sampai seluruh penjuru seoul akan mendengarnya.

Chenle terus saja menguncangkan tubuh nonnanya yang masih terbungkus selimut itu, pasalnya matahari mulai meninggi tapi tetap saja kakaknya belum juga bangun.

Kebiasaan tidur larut hanya untuk menyelesaikan manga, Chenle tidak habis pikir.

Hampir lima menit Chenle terus berusaha bangunkan orang itu tapi tetap saja, tak ada perubahan.

"Baiklah." jengkel Chenle bersiap menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dari mulut monyongnya.

"Aarrra!! Nnoonn-, Aduuh!." Gerutu Chenle saat bantal menimpuk wajahnya. Ia mengusap kasar pipinya, dan kembali menganggu manusia dibalik selimut itu.

"Aaahh, sakit tahu,.. Kau bangun atau tidak huh? Jika tidak aku akan beri tahu Eomma dan Appa. Jika kau tak merawatku dengan baik, agar kau di pulangkan kembali ke rumah nenek di Cina." ancam Chenle.

Seketika Ara bangun dari tidurnya, ia tak mungkin kembali lagi ke rumah neneknya yang di Cina itu, pasti sangat membosankan jika kesana.

Lebih baik tinggal di Seoul, walaupun tanpa Appa dan Eommanya yang sibuk mengurusi bisnisnya di Cina, yang penting dia bisa bebas.

"Aahhh,, kau ini berisik sekali, aku baru tidur beberapa jam yang lalu tahu."

"Aku tidak peduli, mana uang jajanku?" tanya Chenle sambil mengadahkan tangannya.

"Nihh!." Teriak Ara menimpuk kepala Chenle dengan dua bantal.

"Ahh! kepalaku yang berharga, kau bisa merusak komponen di dalamnya." oceh Chenle yang tidak terima.

"Yakk! lebih berharga telingaku, kepala pennywise juga... mana mungkin bisa rusak." balas Ara sinis, ia begitu terganggu dengan adiknya itu.

Ara segera bangkit dari ranjang dengan mata yang masih sedikit terpejam dan mengambil dompetnya yang ada dilaci, mengambil beberapa lembar uang disana dan memberikannya pada Chenle.

Chenle yang mendapatkanya segera pergi dari kamar nonnanya itu dengan senyum evilnya.

.

.

Dret dret dret.

Suara handphone Ara berbunyi, ia segera meraihnya dengan malas.

"Hallo,, ada apa Hana? Inikan masih pagi, sekolah juga masih lama di mulai.

"Hah? Kau tidak sakitkan Ara?."


"Yakk apa maksudmu?."

"Ini hari minggu, kita jadi ke pameran galeri foto tidak?."

"Mwo? Chenleee!."

Chenle yang mendengarnya dari ruang tamu, segera bergegas pergi meninggalkan apartemen, ia tahu pasti nonnanya itu sudah sadar jika hari ini hari minggu, kalau tidak mana mungkin ia mendapatkan uang saku.

"Yakk,, kau bisa tidak! Jangan teriak huh? Lama-lama kau seperti Lucas tahu!." teriak Hana dari sebrang.

"Yaa yaa tentu saja aku kesana, aku butuh inspirasi nanti untuk mengembangkan mangaku, aku sedang buntu ide sekarang."

You [NCT 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang