Hana tengah menduduknya dirinya pada sofa dorm, sambil menatap Ten, ia sengaja datang karena ini sudah seminggu lebih artinya Ten harus menepati janjinya.
"Tidak perlu menatapku seperti itu, aku akan menghapusnya." ucap Ten saat tahu ia terus diperhatikan gadis itu.
"Hah? Sini aku saja yang menghapusnya?." seru Hana ingin merebut handphone Ten. Namun Ten masih mengelak.
"Tidak, masih ada satu syarat lagi?." bantah Ten, Yuta yang tengah bermain handphone pun ikut menoleh ke arah Ten dan Hana.
Hana semakin bingung dengan tingkah orang itu.
"Apa? Kau ini banyak maunya?." seru Hana cepat.
"Kau harus jadi pacarku?" ujar Ten blak-balakan, Hana hanya melongo saat Ten mengucap kata itu.
Brakkk.
Tiba-tiba Yuta merebut handphone Ten dan membantingnya.
Ten seketika berdiri dan meraih handphonenya yang pecah."Yakkk Yutaaa! apa yang kau lakukan hah?!." teriak Ten tidak terima.
"Tenang aku akan menggantinya, ayo Hana kita pergi dari sini." Yuta segera membawa Hana pergi dari tempat itu.
"Akh! sialan! kurang ajar kau Yut!!." teriak Ten tidak terima.
Memang dari dulu Ten sudah menyukai Hana, tapi ia bingung bagaimana ia bisa dekat dengan gadis itu, dan sekarang semua rencananya telah gagal karena ulah Yuta.
"Yuta kita mau kemana tanya Hana?." saat Yuta memberikan helmnya.
"Yang penting pergi jauh dari sini, ayoo naiklah." ucap yuta menepuk jok belakang.
Dret dret dret.
"Sebentar." Hana mengecek handphonenya ternyata Lucas menelphone.
"Astagaaa aku harus jawab apa? Aku sudah ketahuan." guman Hana.
"Sudah ayo." ajak Yuta, Hana segera naik motor itu, kembali ke rumahnya, agar tidak ketahuan Lucas.
🐥🐥🐥
..
"Taeyong apa masih jauh? Aku berat yaa, kenapa kau tidak naik motor saja sih? Aku melihat kau dan Jaehyun juga punya di basement." ucap Ara sambil berpegangan pada ujung baju Taeyong. Taeyong hanya diam saja dan terus mengayuh sepedanya.
"Yakkk Taeyong!." teriak Ara karena selalu diabaikan manusia itu.
"Sudah diam saja, kau dari tadi bicara terus apa tidak lelah hah?." tanya Taeyong ketus.
"Tidak, memangnya kamu."
.
.
Mereka telah sampai di tempat kerja Taeyong. Ara terdiam saat tau tempat kerja Taeyong, bukan tempat yang di katakan Jaehyun. Taeyong segera melangkah ke bar itu.
"Kenapa masih diam,, ayoo." ajak Taeyong, Ara segera menurut dan mengikutinya.
"Ara, kau tunggu disini saja. Aku akan bilang pada boss ku bahwa kau temanku." perintah Taeyong.
"Baiklah."
Ara duduk di pojok ruangan bar dengan tenang, sambil menoleh kanan kiri. Sungguh ia asing dengan tempat orang dewasa ini.
Banyak pasang mata yang mengarah ke arahnya penuh curiga, ia memilih menunduk jangan sampai ia ketahuan jika masih dibawah umur.
Bau alkohol serta kepulan asap rokok yang menyengat sedikit membuatnya pusing. Tapi ia sudah terlanjur ikut, lebih baik diam daripada kena marah Taeyong lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You [NCT 2018]
Fanfiction*You are my reason* School life with NCT *NCT 2018 *EXO *BTS Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama dan ide sendiri.