Sebulan setelah kejadian itu, Johnny mulai menerima Taeyong kembali, yah walaupun belum sepenuhnya. Yuta juga mulai berbaikan dengan Kun berkat Hana dan Ten juga menjadi akrab dengan mereka.
Johnny, Lucas, Jungwoo, Ara, Hana, Yuta, Taeyong, Jaehyun, Ten dan Kun mereka kini duduk di kantin di bangku yang sama. Senyum sedari tadi tak pernah lepas dari wajah mereka. Tak lupa candaan selalu terlontar dari mulut mereka.
"Ini makanlah." ucap johnny yang memberikan sosisnya pada Taeyong.
Ara yang melihat itu membuatnya tersenyum geli. Taeyong tak berfikir panjang ia langsung memakan sosis pemberian Johnny.
"Ohh yaa,, hyung, bagaimana kita bisa mengungkapkan Doyoung sebagai pelaku penganiayaan kita dan juga Taeil." tanya Jaehyun.
"Tenang Jae,, aku sudah merekam mereka waktu itu, dan aku juga sudah mengirimnya ke Baekhyun Songsaenim, kurasa Taeil mendapat keadilan saat ini." sahut Ara berbanga diri.
"Woooooo kau berlagak seperti pahlawan Ara." ejek Johnny.
"Biarkan saja, aku hanya meniru dia." jawab Ara sambil menunjuk Taeyong yang masih makan.
"Ara."
Ara menoleh saat namanya dipanggil ternyata itu Doyoung dan Taeil."Ada apa? Kau mau buat keributan disini?." tanya Johnny.
"Bukan, aku mintaa maaf padamu dan juga kalian semua." ucap Doyoung sambil tertunduk.
"Aku juga,, kalian sudah menolongku, tapi aku malah berbuat kasar pada kalian." sahut Taeil.
"Kami, memaafkan mu Doyoung, Taeil, aku tahu Doyoung,, kau melakukan itu karena kau tertekan dengan ambisi eommamu." ucap Ara.
"Ahh,, terima kasih Ara."
"Jadi hanya Ara saja, yang kau ucapkan terima kasih." sahut Lucas.
"Ahhh,, bukan,, bukan,, maksudnya kalian semua." ralat Doyoung kembali.
"Sini kalian gabung dengan kita." ucap Jaehyun dan memberikan tempat pada mereka. Doyoung dan juga Taeil bergabung dengan mereka, membuat mereka semakin akrab.
🐥🐥
Hana kini sedang membersihkan halaman sekolah, karena hari ini piketnya.
"Hana sini ku bantu." kata Ara yang baru datang merebut sapu Hana.
Hana menepisnya, "Ahh tidak perlu Ara, aku bisa sendiri." jawab Hana. Hana mulai menyapu halaman sekolah dan Ara menunggunya sambil bercerita.
"Han,,, ku harap semuanya bisa seperti ini terus,, mereka tak saling menyalahkan dan juga bermusuhan."
"Iyaa Ra,, kuharap juga begitu."
"Haii, kalian sedang membicarakan apa? ini Hana minumlah." kata Yuta sambil memberikan botol minuman pada Hana.
Hana segera menegambil botol itu menengaknya sampai setengah, ia terus tersenyum pada Yuta sebaliknya juga begitu.
"Yahhh,,, guaa dikacangin." guaman Ara.
"Makanyaa,, sana cepat pilih." sahut Hana.
"Pilih siapa? Mana ada yang mau denganku." kata Ara.
"Dasar kau ini, pekalah sedikit Ra,, Kau pasti tahu siapa yang menyukaimu." sahut Yuta.
"Yang benar saja,,." ujar Ara sambil terkekeh.
Dari lantai dua tampak Yuri yang sedang membersihkan kaca melihat kedekatan Yuta dan Hana yang tiap hari tambah membuatnya iri. Ia mengengam kuat lap yang ia bawa dan menghempaskannya, ia menoleh ke arah dekat jendela dan menemukan pot bunga, ia mengambilnya.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu bahagia dengan Yuta ha? Tidak akan penah." guman Yuri dan mengangkat pot itu tinggi-tinggi dan mengarahkannya pada Hana.
"Yuri,, apa yang akan kau lakukan hah?!." teriak Taeyong dari arah pintu.
Yuri menoleh sekilas pada Taeyong, tapi ia tak menghiarukannya, ia segera melemparkan pot bunga itu.
"Hana Awaasss!." teriak Ara saat tahu Yuri hendak mencelakai Hana, ia mendorong Hana dari tempatnya hingga gadis itu tersungkur ke tanah.
"Aakk!." teriak Ara saat pot bunga itu mengenai kepalanya, ia memegangi kepalanya yang berdenyut, ia begitu pusing, pandangannyapun mulai buram, ia terjatuh pingsan.
Johnny yang melihatnya segera mendekap tubuh Ara yang hampir mencium tanah. Ia mendongak ke atas dan melihat Yuri dan Taeyong ada disana, membuat Johnny menatap marah pada Taeyong.
"Ara." panggil Johnny, namun Ara sama sekali tidak bergerak, ia merasakan telapak tangannya mulai basah, ternyata itu darah dari kepala Ara.
"Ayo, kita bawa ke rumah sakit." ajak Hana yang kini mulai panik.
"Yurii!,, ayo ikut aku kau harus menghadap Songsaenim sekarang!." teriak Taeyong, ia menyeret Yuri menghadap Beakhyun.
"Tidak mau lepaskan." ronta Yuri tidak terima.
"Ayo!". Bentak Taeyong.
🐥🐥🐥
Hana dan Johnny sedang menunggu Ara yang masih ditangani oleh dokter, mereka saling diam namun tidak dengan hatinya. Tampak Chenle, Yuta dan Jaehyun datang menghampiri mereka.
"Hyung, bagaimana keadaan nonna?". Tanya Chenle yang kini sudah menangis.
"Kau tenang saja yaa, nonnamu pasti baik-baik saja." jawab Johnny.
"Sini duduklah, kita tunggu sampai dokter keluar." perintah Hana sambil menepuk kursi disampingnya memberikan tempat untuk Chenle.
"Sudah jangan menangis, nonnamu akan baik-baik saja." ucap hana sambil menenangkan Chenle, walaupun dia sendiri sedang gusar sekarang.
"Keluarga pasien?." tanya Dokter itu saat keluar dari UGD.
"Saya Dokter, saya adiknya." kata Chenle, segera bangkit dari temapat duduknya.
"Apa tidak ada orang tuanya atau wali?." tanya Dokter itu.
"Maaf dokter, orang tua pasien tidak dapat kemari, mereka masih di luar negeri. Dokter bisa bicara dengan kami." jawab Johnny.
"Okey baiklah,, apa pasien pernah mengalami kecelakan sebelumnya?."
"Iyaa, dokk,, nonna pernah kecelakaan dulu, dan sekarang dia kelihangan ingatannya, tapi yang ia lupakan hanya sebagian saja."
"Begitu yaa,, pantas saja, lukanya kali ini mengenai lukanya yang dulu, tapi tenang ia baik-baik saja dia akan sadar kembali."
"Ahh syukurlah." ucap mereka.
"Hanya saja, kemungkinan ia akan kehilangan semua ingatan dan kenangannya." sahut Dokter itu.
"Nonnaa." guaman Chnele, kembali menanggis, ia tak tahu harus menjawab apa jika ditanya eomma dan appanya nanti.
"Separah itukah dokter?." tanya Johnny yang dijawab anggukan dokter, ia baru tahu bahwa Ara pernah mengalami kecelakaan dan sekarang temannya celaka karena Taeyong kembali.
"Di mana Ara?." tanya Taeyong yang baru sampai di sana.
Johnny yang melihat Taeyong segera menghampirinya, dan mengcengkram kerah Taeyong. Jaehyun yang melihatnya segera memisahkan mereka.
"John,, hentikan, ini di rumah sakit." kata Jaehyun.
Johnny segera melepas cengkramannya pada Taeyong. Namun tatapan tidak suka itu kembali Taeyong dapatkan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You [NCT 2018]
Fanfic*You are my reason* School life with NCT *NCT 2018 *EXO *BTS Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama dan ide sendiri.