16

1K 79 0
                                    

Lucas terus menunjuk kearah Ara dan Taeyong yang terus menjauh dengan sepedanya. Johnny mengepalkan tangannya, hendak menghampiri mereka namun ditahan oleh Lucas.

"Hai, hai, kau jangan kesana, biarkan saja mereka." ucap Lucas mencengkram lengan Johnny.

"Tapi aku harus-." sanggah Johnny.

"Sudahlah Johnn.. mereka berdua itu sama saja menghianatimu, lebih baik kita lanjutkan mencari Hana." ajak Lucas.

🐥🐥🐥

.

.

"Yut.. Yutaa... berhenti."

Hana menepuk-nepuk pundak Yuta saat atensinya melihat Lucas dan Johnny tengah berjalan. Yuta segera menepi.

"Kenapa Hana?."

"Sudah sampai disini saja, lihatlah itu Lucas dan Johnny. Aku tak mau jika Lucas tahu aku dekat denganmu, pasti dia akan marah." jelas Hana.

"Begitu yaa.. Yaa sudah aku pergi." ujar Yuta tersenyum pada Hana.

Hana terpaku saat Yuta tiba-tiba tersenyum padanya, manis dan juga tampan.

Ini pertama kali Hana melihat Yuta tersenyum. Tukang onar disekolah bisa bertidak manis juga ternyata, hingga punggung itu menghilang dari padangannya.

Hana memukul kepalanya sendiri, "Astagaa.. sadar Hanaaa walaupun dia manis tetap saja dia itu brandalan." ucap Hana menyadarkan dirinya sendiri.

"Oii Lucas! Johnny!." teriak Hana membuat mereka menoleh.

Lucas yang melihat Hana tampak begitu lega.

"Hana.. kau dari mana saja huh? Kenapa kau harus pergi diam-diam?!." tanya Lucas sambil berkacak pinggang.

"Maafkan aku. Jika aku keluar malam Eomma tidak mengijinkanku dan jika aku memintamu menemaniku kau pasti tidak mau meninggalkan gamemu."

"Iyaa juga. Tapi setidaknya kau bicara padaku atau mengangkat panggilan ku." oceh Lucas.

"Nde.. Sorry Cas dan juga kau John aku juga mintaa maaf... John... John... Johnny!." teriak Hana sedari tadi ia berbicara, laki-laki itu terus melamun.

"Hah?."

"Kau ini dari tadi tidak fokus, memangnya ada apa hah? Aku mintaa maaf telah merepotkanmu dan juga tadi siang." ucap Hana sambil mengulurkan tangannya pada Johnny.

Johnny menerima uluran tangan itu. "Iyaa aku juga, aku emosi tadi. Seharusnya aku tahu membela orang yang sama sekali tidak tahu diri, itu membuang-buang waktu."

"Kau tahu Han. Ara tadi bersama Taeyong, dia seakan lupa dengan masalahnya. Apa itu yang disebut dengan teman? Sia-sia John kau membelanya." ucap Lucas.

"Jinjja? dengan Taeyong orang sok kulkas itu?." tanya Hana.

"Iyaa."

"Wahh... Pantas saja kau melamun terus John.. yang sabar yaa John." sahut Hana sambil menepuk pundak Johnny.

🐥🐥🐥
.



.

SM High School.

"Jaehyun ini milikmu." ucap Ara dan Hana.

Jaehyun menatap mereka secara bergantian, menerima jaket dan juga kaos olahraganya.

"Terima kasih Jaehyun." Ucap Ara dan Hana kompak kembali.

Mereka saling menoleh, menatap sebentar lalu memalingkan wajahnya masing-masing. Jaehyun yang melihat tingkah dua gadis itu jadi gemas sendiri.

"Kalian lucu sekali, iyaa sama-sama." jawab Jaehyun.

"Ohh yaa Jaehyun." ucap Ara dan Hana lagi.

"Ahh menyebalkan." sahut Ara kembali ke tempat duduknya.

"Jaehyun, buku yang kau rekomendasikan itu ternyata lumayan juga. Kau benar banyak soal yang di ambil dari sana." ucap Hana sambil tersipu.

"Bagus kalau begitu, kapan-kapan kita bisa mencari referensi yang lain lagi." jawab Jaehyun yang diangguki Hana.

"Astagaaa video apa lagi ini?." teriak Jungwoo saat melihat notifikasi di handphonenya begitu juga dengan murid yang lainnya.

Jungwoo segera memutar video itu, sebuah video cctv yang menampilkan Yeri, Yuri dan beberapa siswi lain yang sedang membawa botol soju.

Mereka menuangkan seluruh isinya pada ember sampai penuh.

Mereka melangkah pergi ke kamar mandi, menghadang jalan keluar Ara dan terus mendorongnya, masuk ke dalam kamar mandi yang diikuti yeoja lainya. Selang beberapa menit mereka keluar dari kamar mandi sambil tertawa.

"Apa-apaan ini? Ini tidak benar! ini hanya video editan." teriak Yeri tidak terima.

Semua murid di kelas itu menatap Yeri, Yuri yang ada disebelah Yeri, ia bersembunyi di balik badan Yeri karena ia juga masuk dalam video cctv itu.

"Yakkk Yerii! Kau keterlaluan sekali hah?." teriak Hana yang disetujui semua orang yang ada disana.

"Kajja.. Kau harus menghadap Chen songsaenim." ajak Lucas menyeret Yeri.

Yeri menghempaskan tarikan Lucas.

"Tidak mau, ini hanya editan pasti kau kan Ara yang membuat video itu." teriak Yeri menghampiri Ara, ia terus mendorong-dorong tubuh Ara agar menjawab.

"Yakk Yeri! hentikan!." sahut Jaehyun dan Johnny bersamaaan.

"Diam diam diam semuanya." teriak Baekhyun songsaenim yang telah datang, sambil mengetuk meja, membuat murid fokus padanya.

"Yeri, Yuri. Ikut aku sekarang! ohh yaa.. Mengenai contekan itu juga bukan milik Ara."

"Memang milik siapa songsaenim?." tanya Jungwoo.

"Itu milik murid kelas lain, kalian tidak perlu tahu siapa yang pasti dia sudah kena hukuman. Ohh yaa Ara maafkan songsaenim telah ikut menuduhmu.".

"Yaa.. Tidak apa-apa songsaenim, Terima kasih." sahut Ara sambil tersenyum lega.

Beakhyun meninggalkan kelas bersama Yeri dan Yuri. Semua murid di kelas itu menghampiri Ara dan meminta maaf padanya.

Taeyong tersenyum di tempat duduknya sambil menatap Ara yang tak terhenti-hentinya tersenyum. Ia lega tuduhan Ara telah selesai.

Johnny yang menyadari hal itu menatap Taeyong dengan tatapan tak suka, saat ia melihat Taeyong tersenyum sambil memperhatikan Ara.

"Ara mianhe, aku sudah menuduhmu yang tidak-tidak dan kata-kataku dikantin waktu itu." ucap Lucas.

"Ara mianhe, aku akan meminta eommaa membuatkan makanan kesukaanmu nanti." giliran Jungwoo.

"Ahhh iyaaa,, tak apa." jawab Ara sambil tersenyum, akhirnya nama baiknya kembali lagi.

"Ara, aku-." ucap Hana terhenti karena Ara mengabaikannya, dan pergi dari kelas.

"Ayoo Jaehyun, kita ke kantin." ajak Ara dan pergi meninggalkan kelas. Ia tahu Hana ingin minta maaf padanya tapi ia masih kecewa pada Hana.

"Aaahhhh." gerutu Hana dan menengelamkan wajahnya di atas meja.

TBC 💚

You [NCT 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang