"Chenle kenapa kau disitu huh?." tanya Jaehyun saat ia baru pulang dan mendapati Chenle tampak begitu gusar dan terus mondar mandir di depan apartemennya.
"Ara Nonna belum pulang Hyung, kau tadi melihatnya?."
"Aku tadi sempat membantunya, tapi aku pulang duluan karena harus ke toko buku. Sudahlah kau tunggu di dalam saja, mungkin busnya terlambat datang jadi dia terlambat pulang." ucap Jaehyun sambil menepuk bahu Chenle.
Chenle pun menurut dan masuk ke dalam apartemen begitu juga dengan Jaehyun.
"Aakhh.. kemana Nonna pergi sih? ditelephone juga tidak aktif, ini juga sudah malam. Apa dia marah padaku dan tidak mau pulang."
Ting tong.
Chenle segera membuka pintu apartemen itu, tidak biasanya Nonnanya masuk dengan menekan tombol terlebih dahulu.
"Astagaaa... Ara Nonnna? Dia kenapa Hyung?." tanya Chenle saat tahu Ara sedang digendong Taeyong.
"Cepatlah minggir, beri tahu aku dimana kamarnya." jawab Taeyong.
"Lewat sini." ajak Chenle menunjukan jalan kepada Taeyong.
Taeyong segera menurunkan Ara dari gendongannya dengan hati-hati, dan menidurkannya di ranjang.
"Chenle kau punya air kelapa?" tanya Taeyong.
"Untuk apa Hyung?."
"Tentu saja untuk Nonnamu."
"Sepertinya tidak punya, aku akan membelinya, kau jaga Ara Nonna dulu yaa hyung." ucap Chenle dan segera melangkah pergi.
"Cepatlah." teriak Taeyong.
.
.
Taeyong terus menatap Ara yang lemas dan terus berguman sendiri dari tadi, seharusnya ia bisa menjaganya seperti yang di inginkan Winwin.
"Aaahahahahhh aku tidak bersalah hemm...semuaa ituu salah Tenn... Hanaaa.... kenapa kau mendiamikuu huhh? Akuu sudahh menolongmuuu dari Chitaperrrrrr... dan Aaaaa Yeriii sialnn.." gumam Ara.
Taeyong yang mendengarnya, segera mengusap kepala Ara agar dia bisa tenang.
Taeyong tersentak saat Ara memegang tangannya dan mengegamnya dengan erat.
Ara mulai menangis tiba-tiba membuat Taeyong merasa aneh, mungkin karena ia benar-benar mabuk berat saat ini.
"Aaaahhh sebenarnya kau siapa hah? Kenapa aku terus bermimpi kau meninggalkanku? Kenapa kecelakaan itu terlihat nyata? kenapa kau meninggalkannku eoh? Aku merindukanmuuu." gumam Ara, membuat Taeyong mererinding dan merasa bersalah.
"Win.. hiks, aakaaahh." gumam Ara kembali.
"Yakk, berhentilah menyebutnya. Itu membuatku terluka." ucap Taeyong.
"Aaaaaa aku sayang padamu." Ara, melepas tangan Taeyong, dan hendak memeluknya.
"Yakk! Nonna hentikan kau memalukan sekali." ucap Chenle dan menahan Ara yang ingin memeluk Taeyong.
"Ini Hyung, air kelapanya." Taeyong segera memberikan itu pada Ara.
"Ahhh tidakk enakk, aku tidak mauu." gerutu Ara, terus menghindar saat Taeyong memasukkan minuman itu pada mulutnya.
"Yakkk, henti-." ucap Ara, ia segera berdiri saat perutnya merasa mual dan pergi ke kamar mandi sendiri dengan sempoyongan.
.
.
Hampir sepuluh menit, Ara masih di dalam kamar mandi dan terus muntah-muntah. Chenle terus mengetuk pintu kamar mandi itu, ia takut terjadi sesuatu pada nonnanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/170697109-288-k903093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You [NCT 2018]
Фанфик*You are my reason* School life with NCT *NCT 2018 *EXO *BTS Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama dan ide sendiri.