Jaehyun yang melihat Yuta tampak panik, ia menghampiri laki-laki itu.
"Ada apa?." tanya Jaehyun.
"Taeyong,, Johnny,,, bertengakar." jawab Yuta panik.
"Mereka dimana?."
"Di taman."
"Ayoo kita segera kesana." kata Jaehyun.
"Tunggu Jae, aku ikut." sahut Ara.
"Kau tidak boleh ikut, kau masih sakit." sahut Jaehyun.
"Tidak apa-apa, aku yang harus menyelesaikan ini semua." kata Ara dan segera pergi dari sana dengan Jaehyun, Chenle dan juga Yuta.
Braakkk.
Johnny terus memukuli Taeyong hingga tersungkur.
Johnny menghentikan pukulannya saat Taeyong tersenyum remeh ke arahnya, namun ia tetap mencengkram erat kerah baju Taeyong.
"Kau sudah membuat Winwin mati,, dan kau juga ikut mencelakai Ara, kau itu memang pembawa sial!." teriak Johnny.
"Aku tahu aku salah, aku tidak bisa menjaga keduanya, memang aku pembawa sial, pukul aku sepuasnya John, pukul aku!." teriak Taeyong.
"Aahh!." teriak Johnny hendak memukul Taeyong kembali.
Ara yang sudah sampai disana segera berlari kearah mereka, ia memeluk Johnny dari belakang, membuat Johnny berhenti memukul Taeyong.
"John,, kumohon berhenti, Winwin tidak akan suka jika kalian seperti ini." kata Ara terus mendekap Johnny dari belakang dengan erat.
Johnny menghempaskan cengkraman pada kerah Taeyong, dan juga melepas tangan Ara dipinggangnya, ia kini mulai membalikkan badannya dan menatap Ara.
"Kau tahu apa soal Winwin hah? kau tidak ada hubungannya dengan Winwin. Ini masalahku dan juga Taeyong kau tak perlu ikut campur." bantah Johnny pada Ara.
"Kau tahu, aku gadis yang ingin dikenalkan pada kalian, Winwin tidak akan suka jika kalian terus bertengkar dan menyalahkan diri sendiri seperti ini, apa kalian akan terus menyiksa Winwin yang sudah disana dengan melihat kalian terus bertengkar hah?!." teriak Ara sambil menahan air matanya membuat mereka semua terdiam.
"Apa itu benar, kau gadis itu?." tanya Johnny yang masih tidak percaya.
"Iyaa hyung,, nonna tidak bohong." kini Chenle angkat suara.
"Lihatlahh, ini gelang yang sama dengan milik Winwin, aku tidak bohong tentang ituu,, Winwin ingin kalian seperti dulu lagi." ucap Ara dan mulai terisak kembali.
Jaehyun yang ada disana segera merangkul Ara, Johnny mulai luluh ia juga ikut merangkul Ara, yang terus terisak.
"Haii,, kau ikut tidak." tanya Johnny pada Taeyong.
Taeyong segera bangkit dan ikut memeluk Ara, mereka berempat saling berpelukanan. Mereka bertiga merasakan bahwa Ara adalah pengganti Winwin disini. You are my reason.
"Yutaa, dimana Ara?." tanya Hana yang baru datang.
"Itu." tunjuk Yuta.
"Ahhh manisnyaa." gumam Hana yang melihat mereka dan merangkul Yuta di sebelahnya.
"Astagaaaaa aku jadi penonton disini." grutu Chenle, ia mengambil handphonenya dan memotret mereka,, dan terus tersenyum.
🐥🐥
Setelah pertikaian mereka selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat kecelakaan bus dua tahun silam itu.
Ara, Johnny, Taeyong, Jaehyun, Hana, Yuta dan Chenle mereka semua sedang berdoa untuk Winwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You [NCT 2018]
Fanfic*You are my reason* School life with NCT *NCT 2018 *EXO *BTS Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama dan ide sendiri.