7 Dream

1.4K 87 0
                                    

"Chenle, kau darimana? lama sekali." tanya Jaemin saat Chenle menghampirinya di meja cafe favorite mereka.

"Aku tadi, memperingati hari kematian Winwin hyung." jawab Chenle.

"Ahh begitu, mana Renjun dan Mark?" tanya Jaemin.

"Katanya Renjun sebentar lagi datang, tapi Mark aku tidak tahu. Mark suasah sekali dihubungi. Ahh itu dia Renjun dan Minji?."

"Hai." sapa Minji.

Teman sekelas  sekaligus teman dekat mereka.

"Kau ikut kesini Minji?" tanya Jaemin.

"Kenapa? tidak boleh? ya sudah aku kembali saja." ucap Minji dan bersiap untuk pergi, tapi Renjun menahan tangannya.

"Ahh jangan-jangan, kau harus tetap disini. Biarkan saja, mereka memang menyebalkan." tahan Renjun.

"Yakk, kau ini." Chenle hendak memukul Renjun, tapi ia terhenti saat melihat Haechan, Jeno, Jisung dan Mark masuk ke dalam cafe.

"Mark?."

Mark menoleh saat ada yang memanggilnya, ia begitu terkejut saat tahu teman-temannya ada disana dan Minji juga.

"Ada apa?" tanya Jisung, ia mengikuti arah pangangan Mark dan melihat mereka. Ia menepuk bahu Haechan dan Jeno. Sehingga mereka menoleh juga.

Haechan menatap mereka tak suka begitu juga dengan Jeno dan Jisung. Apalagi Haechan melihat Minji dekat dengan Renjun. Mark hendak menghampiri mereka, tapi Jeno menahannya.

"Ayoo kita kembali saja." ajak Jeno menyeret Mark agar dia tak mendekati mereka.

"Tapi kalian harus-." ucap Mark yang terpotong karena Jisung juga ikut menyeretnya keluar.

"Sudahh ayoo, Hyung." ajak Jisung.

"Mark bersama mereka? Kurang ajar Mark, jadi selama ini dia membela siapa? Apa dipihak kita selama ini, hanya palsu?." tanya Jaemin tidak terima.

"Hai hai hai. Mark tidak seburuk itu." bela Minji.

"Hai Minji, kau tahu apa hah? Sudah jelas-jelas Mark bersama mereka berarti, sama saja dia itu penghianat." sahut Chenle tak suka.

"Yakk, kalian jangan menyudutkan Minji disini." seru Renjun.

"Kau membela Mark juga Renjun?."

"Bukan begitu, bukan."

"Lalu?"

"Aku hanya membela Minji." jawab Renjun dan tersenyum bodoh sambil melihat Minji malu-malu.

"Cih dasar, cari muka. "

🐥🐥
.


.

"Ara turunlah kita sudah sampai." suruh Johnny saat sudah sampai di basement.

"Ara? Ra, Hai Ara?." panggil Johnny mencoba untuk menoleh, tapi tak direspon sama sekali oleh gadis itu.

Tubuh gadis itu menempel pada panggungnya, dengan hati-hati turun dari motor sambil memegagi tubuh gadis itu.

"John, kita sudah sampai?." tanya Ara terbangun dari tidurnya.

"Ahh iyaa, ayo kita segera masuk." ajak Johnny yang dianguki Ara.

"Kau kuat berdiri? Jika tidak sini ku gendong." tanya Johnny.

"Tidak perlu, pusingku sudah mulai menghilang."

"Baiklah."

"Ayoo."

You [NCT 2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang