PART 25

1K 30 4
                                    

Ciuman Nay semakin turun ke perut Al kemudian beralih ke milik Al yang masih tertutup celana dalam. Ciuman Nay semakin turun ke paha dalam Al membuat jantung Alvaro berpacu semakin cepat.

Dengan berani Nay menurunkan celana dalam Al dan meraih milik Al yang menegang sempurna. Perasaan malu tapi luar biasa milik Al sangat menakjubkan bagi Nay.

Untuk pertama kalinya Nayara melakukan ini, dengan mata terpejam Nay menjilat ujung milik Al membuat al mendesah. “Sssshhhaahhh” Dengan kepala mendongak Al memejamkan matanya. “Owwhhh” Gadis ini sungguh bisa membuat Al tak karuan. Degup jantung Al semakin cepat.

Al meraih rambut Nay dan meremasnya. Nay semakin mengulum milik Al semakin dalam. Memaju mundurkan mulutnya perlahan membuat Al semakin panas dan bergairah.

Tanpa suara Al meminta Nay berdiri dan menggendongnya ke tempat tidur kemudian merebahkannya. Al mulai mengecup kening, hidung, bibir, leher, dada, perut dan berakhir bagian diantara paha Nay.

Al membuka lebar paha Nay membuat milik Nay terlihat jelas. Tampak bulu halus menutupi belahan milik Nay. Al menunduk dan mengecap milik Nay dengan lidahnya.

Perlahan tapi pasti lidah Al mengecap setiap bagian milik Nay yang telah basah. Nay yang terlanjur kenikmatan meremas sprei untuk menahan jeritannya agar tidak lolos dari bibirnya. Gadis ini sungguh membuat Alvaro mabuk kepayang. Nafas mereka berdua semakin memburu.

Dengan cekatan Al kembali merayap dan menindih tubuh Nay untuk memberinya ciuman. Al menggenggam tangan Nay sembari mencium gadis itu. Nafas keduanya semakin memburu.

Al membuka paha Nay dengan lututnya dan membiarkannya berada diantara milik Nay. Bibir Al semakin lihai mencium bibir Nayara. Al menggesek miliknya pada milik Nayara membuat gadis itu mendesah seksi.

Perlahan Al menerjang milik Nay membuat gadis itu menjerit di antara sakit dan rasa nikmat. Al menggerakan pinggulnya secara perlahan membiarkan gadis di bawahnya merasakan nikmat yang luar biasa.

Milik Al terasa semakin dijepit oleh liang Nay. Al menyebut nama Nay dengan nada serak yang sarat akan gairah. Gerakan Al semakin cepat saat merasakan milik Nay semakin menjepit miliknya. Nay menarik sprei yang sedari tadi diremasnya.

“Aaahhhhh..” Rasa lega membuncah saat mereka berdua mendapatkan pelepasan. Nay bisa merasakan milik Al berkedut dalam liangnya. Tanpa melepaskan miliknya dari dalam Nay Al memberikan kecupan di kening gadis yang meluluhkan hatinya.

Sore ini menjadi hari yang panas untuk mereka berdua. “Kamu begitu menakjubkan.” Seru Al sembari menatap wajah Nay yang tampak memerah akibat menahan malu. Ini untuk kali kedua Nay merasakan nikmat bercinta bersama Al setelah sebelumnya ada sedikit pemaksaan.

Punggung polos Nay terasa hangat karena ditempel dada lebar Alvaro. Nayara menutup wajahnya, berpikir dada bidang Al kini menyentuh kulit punggungnya. Dada yang sangat seksi.

Nay berbalik dan menyentuh dada Alvaro, senyum pria itu merekah di bibirnya. Nay mengecup dada bidang Al kemudian menempelkan kepalanya di dada Al. Tidak sengaja Nay dapat mendengar detak jantung Al yang masih belum teratur.

Kembali Nay mengecup dada Al. “Apa dengan sengaja kamu ingin membangunkan macan tidur?” Seringai Al hingga membuat Nay menghentikan gerakannya dan berbalik memunggungi Al.

Dengan sigap Al memeluk Nay dan  meraih pinggulnya. Nayara memekik saat Al kembali membenamkan miliknya pada Nay dari belakang dalam posisi miring.

Al terus saja menggerakan pinggulnya. “Kamu memang gadis nakal Nay.” Ucap Al sambil menggoyangkan pinggulnya. Nay meremas bantal guna menahan nikmatnya hujaman batang Al.

“Aah..eeghh..oowh..” Desahan demi desahan keluar begitu saja dari mulut keduanya. Al mengangkat tubuh Nay untuk berada di atasnya masih dengan posisi terlentang. Sedangkan dari bawah Al tetap menggerakkan pinggulnya, terlihat Nay begitu menikmati percintaan mereka.

Batang Al terlihat keluar masuk pada milik Nay membuat gadis di atasnya menjerit kenikmatan. “Owchhhh..Nay kamu begitu luar biasa ..ooowh..” Ucap Al dengan suara parau bergairah.

Al mempercepat tempo gerakannya membuat Nay semakin tidak karuan. Milik Nay semakin menjepit batang Al, ada sesuatu yang mendorong ingin segera keluar dari milik Nay. Al yang mengerti Nay akan segera menemukan pelepasannya semakin mempercepat gerakannya.

Dan “Aaaaaakkhhh.” Pelepasan kedua telah mereka dapatkan. Mereka masih terengah dengan aktivitas panas mereka.

Al merebahkan dirinya disamping Nay yang masih terengah dengan aktifitas mereka barusan. Masih betah memeluk Nay yang terlihat sangat lelah tapi Al memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Saat Al akan turun dari ranjang kembali Al mengecup kening Nay, samar – samar Nay bisa mendengar Al membangunkan dirinya untuk membersihkan diri sebelum tidur.

***
Setelah menyelesaikan mandinya Nay bergegas tidur supaya besok bisa bangun lebih pagi untuk memulai tugasnya. Tak terasa waktu sudah menunjukan tengah  malam. Karena kegiatan panasnya bersama Al tadi sore, Nay sampai melupakan makan malam yang membuat perutnya keroncongan saat ini.

Di kamarnya, Nay terjaga dan merasa gelisah karena rasa lapar yang begitu mengganggu. Berusaha menahan perutnya yang lapar, Nay membolak – balikan badannya namun justru rasa laparnya semakin terasa. Memutuskan untuk bangun dan mencari makanan di dapur, Nay turun dari ranjangnya.

Dari kamarnya Nay beralih ke dapur untuk menuju ke lemari pendingin, siapa tahu ada sesuatu yang dapat dimakan. Perlahan Nay melangkahkan kakinya menuju dapur, dalam kegelapan terdengar suara ribut dari dapur. Dalam kepala Nay berpikir mungkinkah pencuri masuk rumah Al pada saat pertama dirinya tinggal di sini.

Nay kembali ke kamar dan mengambil vas bunga yang terletak di atas nakas kamarnya. Mengendap – endap Nay berjalan menuju dapur mendapati sesosok bayangan lelaki berdiri di depan lemari pendingin yang tengah terbuka. Saat orang tersebut berbalik dengan sigap Nay melayangkan vas bunga ke arah orang itu.

Tak ayal orang itu memekik tapi suaranya tidak asing, itu suara Alvaro. Dengan meraba – raba Nay berusaha mencari saklar lampu dan menyalakannya.

Betapa kagetnya Nay yang berjongkok disana benar – benar adalah Alvaro. Nay berlari ke arah Al dan membantunya untuk berdiri. “Awwch…apa yang kamu lakukan Nay?” Nay gelapan menjawab pertanyaan Al karena merasa bersalah.

“Maaf aku pikir ada pencuri.” Nay menggiring Al untuk duduk di sofa. Sambil menahan rasa sakit Al memegangi keningnya yang terasa sakit. Nay meminta Al untuk memperlihatkan keningnya dan terdapat memar di kening Al.

Nay berlari mengambil kain dan es batu untuk mengompres memar di kening Al. Al mendengus kesal dengan ulah Nayara, bibirnya mengerucut seperti anak kecil yang tidak dikasih permen.

Nay mencoba mengompres memar Al dengan es batu diselingi rintihan Al menahan rasa sakit di dahinya. “Lain kali kalau mau mukul, tanya dulu.” Al mengaduh saat Nay sengaja menekan luka memar Al.

“Siapa suruh mengendap seperti pencuri, lagian kamu lagi apa dalam gelap seperti tadi, kenapa tidak menyalakan lampu?” Tanya Nay sekaligus membela diri. Saat Al mengatakan bahwa dirinya tengah lapar, Nayara tertawa terbahak - bahak karena dirinya juga sedang kelaparan.

Al yang mendengar ucapan Nay juga ikut tertawa karena tumben dirinya merasa konyol di hadapan seorang gadis. Setelah memberi perban pada luka Al, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari makan diluar

SISI GELAP dalam kehidupanku (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang