Ada bintang disini, disana, dan disitu. Pojok kiri bawah, jangan sampai terlewat. Terima kasih♡
--
Kalau kalian bertanya, kenapa aku sering berdua bersama jaemin, Jawabannya adalah : Karena jaemin satu-satunya temanku selain Kayla. Tentang alasan lain, Aku akan menceritakan itu nanti. Aku janji.
--
Hampir setiap malam Jaemin menghubungiku. Kadang kami berbicara lewat telepon. Dia menjadi satu-satunya tempatku mencurahkan tiap penat hidupku.
Tak jarang kami juga melakukan videocall di larut malam saat aku tidak bisa tidur. Dia lebih sering tersenyum dan tertawa ketimbang berbicara.
--
"Niken!" panggil seseorang ketika aku menaruh guntingku di loker. Menutupnya lalu mencari seseorang yang memanggilku tadi.
Itu Haechan, Teman sekelasku.
"Lagi ngapain? Sendirian aja neng?" Kata dia.
"Hush apa sih.." Balasku malas.
"Jangan jutek-jutek gitu dong.. Nanti susah dapet pacar tau rasa lu." Haechan menunjuk ku dengan jari telunjuknya.
"Ada apa? Tumben nyariin."
"Gak tumben sih, Cuma mau ajak lu buat nonton pertandingan basket gue." Kata Haechan sembari mengeluarkan sebuah selembaran dari saku celananya.
"Kapan?" tanyaku.
"Minggu ini. Nonton ya? Dari sekolah kita sedikit yang nonton." Haechan memasang wajah sedihnya.
"Iya iya ntar gue dateng insya allah." Aku memasukkan selembaran yg diberikan haechan itu ke dalam saku setelah membacanya sekilas.
"Nah gitu dong! Ajakin yang lain juga ya! Gue tanding jam 10-an kok. Nontonnya dari jam segitu aja."
"Oke." balasku sambil mengacungkan jempol. Haechan menepuk pundak ku lalu pergi dari hadapanku.
--
"Jaemin."
Yang dipanggil tidak memalingkan wajah. Ia masih mengerjakan soal sosiologi.
"Hm?"
"Minggu ini kosong?"
"Kenapa?"
"Aku mau nonton pertandingan basket. Ikut yuk? Aku ajak kayla juga." kalimatku berhasil membuat dia berhenti menulis dan menatapku.
"Ayo aja. Terserah kamu." Balas jaemin.
"Minggu, jam 9 pagi, Kamu ke rumahku ya? Aku pengen bawa motor."
"Oke.. Tapi biasa kamu yang aku bonceng." Jaemin melanjutkan kegiatan menulisnya.
"Siap!"
--
Minggu pagi, Kayla dan pacarnya-Renjun sudah berada di depan rumahku. Kami menunggu satu orang lagi untuk datang.
"Lama banget sih." Kata Renjun kesal. Yang dibalas senggolan oleh Kayla.
"Gaboleh gitu! Tungguin aja, lagian ini masih jam 9 kurang. Kita yang kepagian." Ucap Kayla.
Aku hanya fokus pada ponsel ku. Mencoba tak peduli pada mereka berdua.
"Hai... Nungguin ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.