08 : isn't date?

11K 1.6K 314
                                    

Ada bintang disini, disana, dan disitu.
Pojok kiri bawah, jangan sampai terlewat. Terima kasih♡

——

Bulan desember, Artinya sudah masuk liburan. Hubungan khususku dengan jaemin pun sudah berjalan sebulan. Semuanya menyenangkan. Jaemin lebih romantis dari yang aku duga. Dia berbohong.

Hari ini, aku dan keluargaku berkumpul di ruang tamu. Kak Jaehyun memangku laptop nya, Ayah sibuk dengan Tablet, dan ibuku berada di dapur.

"ibuuuu" aku memeluk wanita itu dari belakang. Ia tengah menyiapkan sarapan untuk kami sekeluarga.

"Kamu ngagetin ibu aja.."

"Ehehehehe.. Maaf bu.. Mau niken bantuin?" tawarku.

"Gak usah, ini ibu udah selesai kok. Kamu duduk aja sama Ayah Kaka. Nanti ibu bawain kesana."

Aku menggeleng, "Niken bantu bawain susu sama kopinya ya?"

"Udah gausah, biar ibu aja.."

"Ah ibu mah... Gapapa dong, biar aku latihan buat jadi istri yang baik."

"Istri, istri. Lulus sma mau nikah kamu?"

"Ya ngga sih bu... Ya, jadi pacar yang baik gitu buat si bebeb"

"Astagfirullah... Siapa bebeb-bebeb?"

"Ada deh bu," balasku sambil sedikit tertawa.

"Kamu jangan mendekati zina.."

"Ck, ngga lah bu.."

"Pacaran jangan sama yang beda agama, dosa."

Aku mengangguk, "iya ibuuuu..."

Melepas pelukanku, aku beralih pada nampan berjajarkan gelas berisi susu, kopi, dan teh.

Aku membawanya ke ruang tamu. Menaruh kopi hitam di depan ayah, kopi goodday di depan kak Jaehyun, Teh di sebelah kopi ayah, dan susu di depanku. Aku meminumnya sembari membuka sosial media.

"Dek, Sepupumu si farhan habis di sunat, lusa kita jenguk. Kamu beliin kado bisa?" Tanya ayah ketika aku meminum susu di gelasku.

"Widih...Disunatnya tahun ini dapet kadonya tahun depan." kata Kak Jaehyun.

"Farhan? Alhamdulillah.. Oke nanti niken beliin hadiahnya." aku mengacungi jempol pada ayah.

"Awas kamu beliin farhan aneh-aneh. Adek kaka itu." kak jaehyun ikut membalas.

"Lah Niken kan adek kakak."

"Beda. Farhan itu adek subhanallah,"

"kamu adek masya allah."

Aku refleks melempar bantal yang ada di sofa. Membuat aya meninggikan suaranya saat memanggilku.

"Niken! Jaehyun!"

Kami berdua terdiam. Takut pada ayah.

Beres sarapan aku menuju kamar, Menelepon jaemin.

"hallo?"

"iya rindu? Kenapa?"

"hari ini kamu kosong ga?"

"kosong. Kenapa?"

"temenin aku ke mall yuk."

"mau ngapain?"

"sepupuku habis di sunat. Mau jenguk, jadi ayah suruh beliin kado."

"sepupumu aja dikasih kado, kok aku ngga?"

"kan kamu udah di sunat!"

"kata siapa?"
"tau darimana?"
"emang kamu pernah liat?"

Nana, Rindu Dan Agama [ Na Jaemin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang