Haechan masuk ke apartemennya. Baru aja mau nyopot sepatu, udah dibikin kaget gara-gara seseorang tiba-tiba berdiri di depannya.
"Den Chenle?" Pekik Haechan sambil megangin dadanya. "Ngagetin aja."
Chenle gak jawab. Wajahnya asem banget pake nyilangin lengan di depan dada. Tatapannya mengintimidasi sampe bikin Haechan cuma cengo di tempat.
"Ada apa, den?"
Chenle menghela nafas terus ngeluarin hp nya. Haechan nunggu dalam diam, dan matanya langsung membulat begitu dia ngelihat foto di layar hp bos muda nya itu.
"Bisa jelasin?" Tanya Chenle.
"A-anu.. ini.."
"Kamu tau gimana resikonya kalo foto ini nyampe ke Ms. Amber?" Potong Chenle.
"Tapi-"
"Gak usah jauh-jauh ke Ms. Amber. Gimana kalo om Yuta lihat?"
"S-saya bisa jelasin kok, den.."
"Coba jelasin." Chenle ngangkat wajahnya, nantang Haechan buat jelasin apa yang terjadi di balik foto itu.
Tapi Haechan malah diam. Pikirannya melayang ke Yuta-soalnya Yuta itu agak tempramen dan sedikit keras kepala, jadi kadang susah diajak ngobrol. Dan kecemasan kalau Ms. Amber tau bikin dia makin bingung.
"Gak bisa?" Tanya Chenle. Lagi-lagi Haechan gak jawab, bikin Chenle cuma bisa menghembuskan nafas frustasi.
"Emang gak ada cewek lain apa? Kenapa harus rebutan sih? Pamit doang jenguk ayah tapi nyatanya malah berantem. Mau ditaruh mana image abdi lu?" Omel Chenle sambil beranjak ke ruang tamu dan menghempaskan diri begitu aja ke sofa.
Haechan ngikutin Chenle terus berdiri di sampingnya, "Saya gak ada niatan berantem-"
"Terus apa?" Chenle mandang Haechan kesel.
"Saya cuma-"
"Gak usah terlalu formal, biasa aja."
Haechan mandang Chenle helpless. Lama-lama kesel juga ngomong disela terus. Kalo bukan bos udah ditendang kali pantatnya.
"Jadi tadi itu gua-"
Tok tok
"Sianying ada aja gangguan mau ngomong doang," protes Haechan sambil nengok pintu.
Tok tok, pintu diketuk lagi.
"Iya bentar!" Teriak Haechan sambil lari ke pintu, "Eehh Mr. Johnny, hehe.."
"Ke ruangan Ms. Amber. Sekarang," titah Mr. Johnny. Dingin, tanpa ekspresi. Padahal matanya ketutup sama kacamata item, tapi rasanya Haechan bisa nebak gimana tajemnya tatapan pria berbadan tegap di depannya ini.
"Sebentar-"
"Sekarang," ulang Mr. Johnny menghentikan Haechan yang mau masuk ke dalem apartemennya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi 1.0 ✔
Fanfiction[ bahasa | completed ] bahasa jawa: (n) pelayan "Kok bego kenapa sih, Den?" Warning! ✔non baku ✔harsh words ✔swearing anywhere, anytime ✔crackship ✔✔✔ just enjoy ©haeroinee 2018