Oleh : ocha_chansie.
Jejak tilas perlahan memudar
Tawamu juga kian hambar
Ada apa?
Apa rasamu kian merana?Lihat!
Senja sedang memancar
Namun abu kian melebur
Dan kini kau pun tak melihat.Perlahan mari peluk tubuhku
Dengarkan detak jantungku
Detak yang masih sama untukmu
Perlahan berikan sedikit senyum untukku.Jangan takut sendiri!
Jangan kabut sendiri!
Ada aku!
Kekasihmu!Detak jantung kian terpacu
Alunan musik perlahan mengalun
Perlahan pejamkan matamu
Rasakan ada cinta yang semakin nyamanKau tau sesuatu?
Lelaki bodoh pun juga bisa mencintaimu
Lelaki gila sekali pun juga mencintaimu
Tapi aku, lelaki beruntung yang memilikimuKata adalah duniaku
Bait adalah napasku
Sajak adalah jantungku
Dan kau adalah hidupkuBiarkan garis waktu yang menjaga kita
Biarkan massa yang terbuang anggap percuma
Biarkan dekap dalam pelukku menghangatkanmu
Aku akan menjaga dengan segala kenyaman untukmu.Medan, 11 April 2015
Tergores indah pada sebait kertas dari 'dia' sahabatku, kekasihku.
Gio Zidan Pramudipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Filosofi Semesta (COMPLETE)
PoetryFILOSOFI SEMESTA (POEM) DILARANG MENJIPLAK KARYA SAYA!! High rank berubah-ubah. Lihat sendiri aja ya🙂 . Tentang jerat lingkup hati remaja yang terkekang di alam sebelum tertanam oleh alam itu sendiri. Akan berarti jika memahami tanpa mengomentari s...