Dimensi : JAKARTA

228 14 0
                                    

Jakarta katanya terlalu keras.
Tak tau dimana dimensi kerasnya.
Kota impian yang di sebut ibu kota
Kupikir akan ada Ibu di dalamnya.

Sudut pandang yang akan ku ungkapkan dari kacamataku.
Kontrakan kecilku
Perantauan Ku
Orang-orang aneh yang kutemui

Jalanan yang berdesakan adalah kebosanan.
Trotoar yang tak jarang diambil alih oleh kendaran membuat pejalan kaki marah.
Pedagang kaki lima yang tak jarang terkena razia
Pun, kendaraan yang kian hari semakin banyak

Sudut jendela bus sudah berembun
Para pengamen mulai menjual suara
Anak jalanan itu menjual tisu dengan harga murah
Ada juga yang menjajah koran.

Di bawah jembatan, masih ada jalan.
Beberapa orang berhenti di pinggir jalan untuk istirahat
Ada seorang bapak yang menggendong buah hatinya sembari berjualan
Ada pula, pelukis jalanan yang menjual karyanya.

Jalan-jalan tikus itu penuh dengan kekumuhan
Tatapan yang sangat mengintimidasi sedikit menakutkan
Percakapan-percakapan yang membahas satu orang ke orang lain
Usai di titik pintu kayu terbuka dan tidur

Catatan Awrosa /2020
Jakarta

Filosofi Semesta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang