Gila sih, kita berdua ternyata abadi di aksara yang sama dengan kisah yang sama hanya dengan nama yang berbeda di buku ku dan buku mu.
Awalnya, aku sempat berfikir ya sudahlah. Toh, kau pun tak ingin mengingatku . Apalagi untuk mengabadikan di dalam aksara mu agar aku berakhir sebagai Puan-mu atau sekedar menyimpan tulisan sajak dan puisi singkat kita?
Aneh sih, tapi nyatanya aku mendapat kabar kamu menulis tentang kita dengan happy ending dan merelakan banyak orang membacanya. Apa kita perlu berdiskusi? Sepertinya, tidak :)
Bukankah kita pernah berjanji, Tuan?
Aku bebaskan dirimu dari duniaku.
Tetapi, aku abadikan kamu di dalam aksaraku.Lantas, Puan seperti apa yang sedang kau genggam erat jemarinya?
Ku dengar, dia mempunyai sifat yang sama denganku hanya saja dia membenci aksaramu.Memang, perbedaan seperti itu yang harus ada padamu.
Semoga ya, hari ini lebih baik dari yang sebelumnya ':)
KAMU SEDANG MEMBACA
Filosofi Semesta (COMPLETE)
PoetryFILOSOFI SEMESTA (POEM) DILARANG MENJIPLAK KARYA SAYA!! High rank berubah-ubah. Lihat sendiri aja ya🙂 . Tentang jerat lingkup hati remaja yang terkekang di alam sebelum tertanam oleh alam itu sendiri. Akan berarti jika memahami tanpa mengomentari s...