Ternyata kita yang di maksud banyak kesaksian :)
Kita adalah laut yang selalu berontak pada karang. Kita adalah arus yang tak pernah henti-hentinya marah pada semesta. Bahkan jika ku ingat-ingat, kita terlampau jauh menganggap semua terasa rumit karena tak pernah 'nawaitu' pada lintas takdir kita. Terlalu banyak penolakan terhadap apa yang berbalik arah pada masa yang akan datang.
Setelah hari yang lalu, aku pun menyadari bahwa kita tak pernah sanggup untuk menetap pada KOMA yang bahkan akan terus berlanjut sampai akhirnya menemukan TITIK yang akan mengakhiri kita.
Pun kita yang disebut Mdpl dengan jejak yakin namun mematikan seperti jalur Mahameru.
Namun, tetap memiliki seni indah seperti kawah ijen.Kita mempercayai banyak hal, namun membohongi satu daging. Memeluk yang sehati namun meremukkan yang tak searah.
Adalah kita yang selalu jenuh dalam diam. Namun, mengakui anugrah 'bisu dalam seduhan kopi kala senja'.
Terima kasih semesta telah menjadi tameng dalam aksara dan menjadi akhir dalam krisar.
@rosalia.wjy
@ocha_chansie
KAMU SEDANG MEMBACA
Filosofi Semesta (COMPLETE)
PoetryFILOSOFI SEMESTA (POEM) DILARANG MENJIPLAK KARYA SAYA!! High rank berubah-ubah. Lihat sendiri aja ya🙂 . Tentang jerat lingkup hati remaja yang terkekang di alam sebelum tertanam oleh alam itu sendiri. Akan berarti jika memahami tanpa mengomentari s...