Selamat pagi jiwa-jiwa merdeka!!
Hhhf! Helaan napas panjang yang keluar adalah perasaan lega atas penyesalan.
Di satu sisi, terselip sebuah rasa bangga terhadap diri sendiri😊.Untukku, terima kasih, sudah menjadi jiwa yang tegar atas segala hal yang membuatmu hampir jatuh.
Terima kasih, sudah bekerja sama dengan hati.
Terima kasih, sudah berkarya.
Dan terima kasih sudah menemani hari-hari suram dan tetap tertawa.Untukmu, jiwa-jiwa iri, dengki.
Terima kasih sebanyaknya kutuliskan untuk (kalian). Karena mu (kalian) aku tau bagaimana mendewasakan jiwaku yang masih labil.Untukmu Sang penyejuk. Wanita terhebatku,
terima kasih sudah merawatku dan selalu mendekapku erat. Terima kasih seluas-luasnya ku ucapkan dalam pelukmu, entah bagaimana cara yang harus dipertahankan agar membahagiakanmu kelak.Untukmu pelindung raga. Para lelaki terhebatku, terima kasih sudah menjagaku, menemaniku dan semua nyanyian yang masih menggema indah. Terima kasih banyak.
Terima kasih, Semesta. Sudah merangkul, memikul tanpa memukul dengan buaian manja. Terima kasih atas jingga-nya dan fajar yang bergeming syahdu.
Semoga segala hal buruk yang terjadi pada tahun ini, tidak terjadi di tahun selanjutnya.
Semoga diriku lebih istiqomah, ikhtiar dan tak lupa santuy.
Semoga Ibu pertiwi-ku tetap sehat tanpa ada lagi pertumpahan darah yang mengancam keutuhannya.
Kepada Bapak Presiden, Terima kasih sudah mencatatku sebagai wargamu.
Aku mengagumi banyak wargamu.MAULIATE TUHAN 😊😊😊
Terima kasih sudah menciptakanku menjadi hamba-mu.Selamat Tinggal 2019
Hari terakhir 2019, Kota Hujan@rosalia.wjy
@filosofisemesta_
KAMU SEDANG MEMBACA
Filosofi Semesta (COMPLETE)
PoetryFILOSOFI SEMESTA (POEM) DILARANG MENJIPLAK KARYA SAYA!! High rank berubah-ubah. Lihat sendiri aja ya🙂 . Tentang jerat lingkup hati remaja yang terkekang di alam sebelum tertanam oleh alam itu sendiri. Akan berarti jika memahami tanpa mengomentari s...