Filosofi Semesta (COMPLETE)

My Ex

Kau adalah 2 kemungkinan yang miris. Senyum tragis dan tangis pilu adalah memori tentangmu :)

@awrosa__

.
To my Ex!

Jika diingatkan kembali, waktumu bersamaku sudah usang seolah yang terjadi yang terjadi biarlah aku simpan dalam diam yang semu.
Kita sudah saling memaafkan dan jika sejauh ini kita masih sendiri bukan berarti kau boleh menyimpulkan bahwa Semesta sengaja memberi kita jarak agar kembali seperti dahulu.

Tentu saja tidak.

Kita memutuskan untuk berpisah dengan pilihan yang damai. Aku menerimamu sebagai teman dan kau pun begitu, pikirku.
Diam-diam ternyata hatimu kembali seperti dahulu, kau mulai mencari kesempatan agar aku luluh. Sayangnya tidak.

3 tahun berlalu bukan hal mudah untuk merelakan bagaimana senyumku terlukis indah kau buat. Bagaimana bahagianya aku kau bawa dan bagaimana caramu mengahadapi egoisku yang tinggi. Tidak mudah.

Tapi aku adalah aku. Keputusanku sudah di bulatkan satu hari setelah pengakhiran hubungan kita.
Kau tau? Jika rindu adalah pembunuhan maka suka adalah duka.

Entah kesalahan apa yang membuat kita berpisah.
Perselingkuhan? Tidak. Kau lelaki setia
Kekerasan? Tidak.
Untuk membentakku saja tidak pernah.

Lalu apa?

Kita terlampau jenuh pada satu titik bahwa kau yang harus mengalah. Aku terlampau kesal di mana kau terlalu sempurna.
Kamu yang terlanjur sedih jika ku ungkapkan bagaimana rasa kecewa ku terhadapmu.
Aku pun berpikir sedemikian rupa denganmu.
Dipikirnya semesta akan menjadikan titik untuk kita ternyata hanya jeda yang berlangsung 2 tahun terlalu sebentar.

Ah iya, jika diingatkan lagi. Bukankah kau yang paling nakal di antara teman-temanmu? Lantas mengapa kau yang paling manis jika di hadapanku?

Baiklah, waktu kita sudah usai. Akan ku tuliskan aksara tentangmu di lain waktu. Aku menulis ini karena mengingatmu kemarin datang ke rumah ku sekedar mengucap rindu ke orang tua ku :)

Yap, i miss u my bestfriend🌈