Rasanya, ingin sekali terbaring tidur dengan lamunan panjang bernama mimpi.
Tak ada yang boleh mengusik atau mati sedemikian rupa. Aku pun enggan jika di rasa bahwa kata mampu menyembuhkan banyak luka yang harus di paksa lupa.Entahlah, entah kapan terakhir kali rasa tenang bersemayam dalam tidurku. Sudah lama sekali jika dipikir, rebahan bukan hal monoton untuk dikatakan pemalas.
Sedang mencari kebenaran katanya, sedang mencari waktu untuk speak up katanya.
Mau sampai kapan?
Dipikirnya aku batu yang harus tetap berdiri teguh dengan posisiku lalu perlahan mati tersayat ribuan pisau dan terdampar di pulau yang akan hanya aku di sana.
Tentangku? Tak usah esah. Tentangku akan ku diskusikan pada jingga milik semesta yang kau pun tak berhak hadir di dalamnya :) -Chaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Filosofi Semesta (COMPLETE)
PoetryFILOSOFI SEMESTA (POEM) DILARANG MENJIPLAK KARYA SAYA!! High rank berubah-ubah. Lihat sendiri aja ya🙂 . Tentang jerat lingkup hati remaja yang terkekang di alam sebelum tertanam oleh alam itu sendiri. Akan berarti jika memahami tanpa mengomentari s...