2. Cabe?

11.2K 1.2K 47
                                    

Marsha berjalan menelusuri koridor sekolah dengan langkah tergesa, pasalnya hari ini dia tak menemukan sang pujaan hati ditempat yang biasa didatanginya. Saat Marsha datang ke kelas Davian, pria itu tidak ada disana, di kantin juga tidak ada, begitu pula dengar perpustakaan.

Alhasil Marsha kembali ke kelas dengan wajah kusut dan langkah terhentak-hentak, ia langsung mendudukkan diri di kursinya dengan keras hingga membuat kedua temannya yang tengah berbincang menoleh ke arahnya.

Kanaya dan Jessyca menatap heran, kenapa wajah Marsha tiba-tiba murung seperti itu? Padahal saat keluar kelas tadi masih baik-baik saja.

"Muka lo kenapa Sha? kusut banget kayak baju belum disetrika?" tanya Jessyca sambil duduk dimeja Marsha yang tengah menelungkup kan wajah di kedua lengannya.

"Halah paling juga dicuekin lagi sama Algio, makanya muka dia kayak gitu."

Mendengar hal tersebut, Marsha lantas mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Kanaya.

"Diem lo cabe nyinyirin gue mulu nggak ada kerjaan lain apa?" celetuk Marsha dengan kesal, sungguh mood-nya sedang jelek sekarang dan temannya yang satu ini malah membuatnya semakin kesal.

Kanaya lantas berdiri dari tempat duduknya sebab tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Marsha.

"Siapa yang lo panggil cabe? Bukannya lo yang cabe? Setiap hari genitin Algio mulu."

Marsha pun ikut berdiri dengan jari telunjuk yang diarahkan pada Kanaya, "lo pikir gue nggak tau kalau lo sekarang lagi deket sama Bara? Ngaku nggak lo!"

Kanaya mendadak diam seribu bahasa mendengar pernyataan yang dilontarkan Marsha padanya. Bagaimana Marsha bisa tau kalau ia sedang dekat dengan Bara? Seingatnya ia sudah berusaha untuk menutupi hal ini dari kedua temannya.

"Lo lagi deket sama Bara? Kok lo nggak bilang-bilang sama kita sih Nay? Kalau lo jadi mangsa Bara yang selanjutnya gimana? Bara kan playboy." giliran Jessyca yang angkat suara.

Bara memang terkenal dengan sifat playboy nya di sekolah. Pria itu selalu berganti pacar setiap seminggu sekali, hampir semua siswi SMA Garuda pernah digebet olehnya. Wajah yang tampan, kaya, pintar, dan populer. Jadi jangan heran jika Bara jadi seorang player, penampilannya sangat mendukung menjadi playboy.

Melihat Kanaya yang hanya diam mendengar perkataan Jessyca membuat Marsha semakin gencar menggoda Kanaya. Mood-nya yang semula anjlok kini perlahan membaik kala melihat wajah Kanaya yang terlihat linglung.

"Iya Nay, dulu aja bilangnya nggak suka sama Bara. Katanya dia playboy lah, genit sama cewek lah, nyebelin lah, tapi sekarang apa? Lo malah deket sama Bar, munafik banget." Goda Marsha yang semakin-menjadi.

Seakan sadar jika tengah digoda oleh Marsha, Kanaya pun tak tinggal diam.

"Munafik jidat lo, gue masih mending deket sama Bara karena dia duluan yang deketin gue! Seenggaknya bukan gue duluan yang deketin cowok!" seru Kanaya.

"Lo nyindir gue gara-gara gue duluan yang deketin Algio, bukan Algio yang deketin gue?" kata Marsha yang mulai terbawa emosi.

"Kenapa lo ngerasa gitu?" tanya Kanaya dengan nada menantang.

"Iyalah. Dan tadi lo bilang apa? Bara yang deketin lo duluan? Hah, yang bener aja, gue sering liat lo datang ke kelas sebelah buat ngasih bekal ke Bara, ganjen banget lo cabe!" sembur Marsha yang membuat Kanaya melebarkan kedua matanya.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang