27. Why Are You Doing?

3.8K 577 12
                                    

"Makasih ya, udah repot-repot nganterin gue," ujar Marsha setelah mereka sampai di area Rumah sakit.

Davian menganggukkan kepalanya, ia hendak membalikkan badannya untuk mengambil motornya yang ia tinggal di depan minimarket, sebelum merasa seseorang menarik ujung jaketnya.

"Kenapa?" tanya Davian saat ia menolehkan kepalanya pada Marsha yang tengah memainkan ujung dasinya. Davian sedikit mengernyit mendengar Marsha menggumam panjang dan tak kunjung mengatakan apapun.

"Soal yang tadi, lo bisa jaga rahasia kan?" tanya Marsha dengan ragu.

Davian ber'oh' ria dalam hati lalu mengangguk kecil setelahnya, membuat Marsha menghembuskan napas lega. Setidaknya, ia tidak harus merasa gelisah sepanjang malam karena seseorang yang bisa dikatakan orang asing mengetahui permasalahanya.

"Gue balik dulu." pamit Davian yang dibalas anggukan kecil oleh Marsha.

Setelah memastikan jika Davian telah meninggalkan area Rumah sakit, Marsha segera membalikkan badan dan melangkahkan kakinya menuju ruangan rawat sang mama dengan perasaan was-was. Pasalnya ia tadi pergi dengan alasan ingin membelikan makanan untuk Ergi, namun nyatanya ia pulang tanpa membawa apapun, dan lebih parahnya lagi ia keluar lebih dari dua jam. Marsha yakin jika Ergi tengah uring-uringan sekarang.

***

"Marsha! Akhirnya lo balik juga!" pekik Kanaya saat Marsha memasuki ruangan rawat mamanya.

Marsha menatap heran pada Kanaya yang duduk di sofa dengan Ergi yang berada di seberangnya.

"Kanaya? Kok lo ada disini?" belum sempat Kanaya menjawab pertanyaan Marsha, Ergi lebih dulu memotongnya.

Ergi meletakkan sandwich yang sebelumnya ia pegang di atas meja, "dari mana aja? Beli makan dimana sampai dua jam? Mana makanannya?" tanyanya berutubi-tubi.

"Ma-maaf kak."

Ergi menghembuskan napasnya panjang melihat raut pucat sang adik yang tengah menundukkan kepalanya. Ergi yakin pasti ada alasan yang membuat adiknya itu pulang terlalu larut, ia akan menanyakannya besok.

"Kanaya," panggil Ergi yang membuat orang yang dipanggil memandangnya dengan kedua alis yang terangkat.

"Boleh minta tolong bawa Marsha pulang ke rumah lo nggak? Soalnya kakak mau jagain Tante."

"Iya kak, nggak apa-apa kok," balas Kanaya diiringi senyum kecil, namun segera dibantah oleh Marsha.

"Tapi kak, gue juga mau jaga-" 

"Biar kakak aja yang nungguin mama, sekarang lo ikut Kanaya pulang. Besok lo harus sekolah, nggak ada acara bolos-bolosan lagi." potong Ergi tanpa membiarkan Marsha menyelesaikan kalimatnya.

Marsha mengatupkan bibirnya melihat tatapan tajam yang Ergi tujukan padanya, "ya udah." Lagipula percuma saja menolak, Ergi pasti tetap memaksanya untuk pulang ke rumah Kanaya.

"Kita duluan ya kak," tutur Kanaya yang dibalas anggukkan kecil oleh Ergi. Kanaya segera menarik tangan Marsha untuk keluar dari ruang inap mamanya dan melesat menuju rumahnya.

***

Kanaya membuka pintu kamarnya dengan membawa nampan berisikan dua cangkir coklat hangat. Keningnya mengernyit tipis kala tak mendapati Marsha di dalam kamarnya.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang