8. Sisi Lain Davian.

5.4K 718 28
                                    

Motor ninja Hendry berhenti didepan rumah Marsha, rumah bernuansa putih gading dengan halaman luas yang ditanami berbagai jenis bunga serta terdapat kolam ikan di samping rumah.

"Makasih ya, udah nganterin gue," ujar Marsha setelah turun dari motor Hendry.

"Sama-sama," balas Hendry diiringi dengan senyum tipis yang terbit di bibirnya.

"Loh dek, udah pulang? Baru aja mau gue jemput," kata Ergi yang tengah berdiri di samping mobilnya dengan tangan yang sudah membuka pintu mobil.

"Telat, keburu kering gue nungguin lo disana," ketus Marsha.

"Sorry, tadi gue ketiduran," ujar Ergi dengan wajah tanpa dosanya.

Marsha mendengus sebal mendengar perkataan Ergi. Bagaimana mungkin kakaknya tertidur pulas sedangkan dirinya tengah panas-panasan karena menunggu untuk dijemput. Benar-benar luar biasa kakaknya yang satu ini.

Ergi menatap ke arah Hendy dengan pandangan tidak suka, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil yang dimana hal itu membuat Ergi menajamkan tatapannya.

"Lo diantar pulang sama dia?" tanya Ergi kepada Marsha yang masih dalam mode kesal kepada Ergi.

"Iyalah siapa lagi, lo kan lagi asik tidur," balas Marsha dengan nada sinis, membuat Ergi menghela napas kecil.

"Kalau gitu gue pulang duluan ya Sha, masih ada urusan soalnya," kata Hendry yang membuat Marsha mengalikan pandangannya ke arahnya.

"Oh, nggak mau mampir dulu?" tawar Marsha yang ditolak secara halus oleh Hendry.

"Lain kali aja." Hendry memakai helmnya kembali, ia juga sempat melihat ke arah Ergi yang masih menatap tak suka kearahnya.

"Ya udah, hati-hati dijalan," peringat Marsha saat Hendry menyalakan mesin motornya yang dibalas anggukan oleh empunya.

Setelah dirasa Hendry sudah menjauh, Marsha lantas melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah. Namun sebelah tangannya di cekal oleh Ergi, membuat Marsha mau tak mau menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Lo temenan sama dia dek?" tanya Ergi namun dibalas delikan sinis oleh Marsha.

"Bukan urusan lo."

Ergi berdecak sebal mendengar balasan sang adik, "gue nggak suka ya, lo temenan sama dia."

Marsha menatap aneh sang kakak, kenapa dia tiba-tiba melarangnya untuk berteman dengan Hendry? Biasanya kakaknya itu tidak peduli dengan cirlce pertemanannya.

"Apaan sih lo kak. Gue masih kesel ya sama lo karena tadi lo nggak jemput gue, tapi malah enak-enakan tidur."

"Kan gue udah bilang, tadi gue ketiduran," kata Ergi yang masih berusaha membela dirinya.

Hal itu memang benar adanya, sebenarnya tadi Ergi sudah bersiap untuk menjemput Marsha namun jam pulang sekolah adiknya masih setengah jam lagi. Maka dari itu, ia berniat merebahkan diri sebentar sambil menunggu jam pulang Marsha. Tapi tanpa disangka dia malah kebablasan tidur, yang salah siapa coba?

"Bodo amat!" seru Marsha lalu melenggang masuk ke dalam rumah meninggalkan Ergi yang masih berdiri di luar.

Bukan tanpa alasan Ergi melarang Marsha berteman dengan Hendry, ia tau bahwa Hendry itu bukan anak baik-baik. Ergi dulu pernah berkelahi dengan Hendry karena anak itu membuat temannya babak belur sampai masuk rumah sakit. Dan sekarang Marsha ingin berteman dengan Hendry? Yang benar saja, sampai kapanpun ia tak akan merelakan adiknya itu berteman dengan berandalan macam Hendry.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang