17. Susu Rasa Pisang, Oh! Rasa Coklat?

4.7K 605 37
                                    

"Guys minta perhatiannya sebentar!" teriak Raka, ketua kelas kelas XI IPA 1 yang merangkap menjadi ketua OSIS sekaligus.

"Kurang perhatian ya lo, pakai minta perhatian segala," celetuk salah satu pria yang duduk di kursi pojok, membuat anak-anak yang lain tertawa mendengarnya. Tanpa menghiraukan ucapan temannya, Raka kembali melanjutkan perkataannya.

"Beberapa hari lagi, sekolah akan ngadain camping di hutan." Seketika suasana kelas langsung ramai mendengar perkataan Raka.

"Camping?" tanya seorang gadis yang duduk di barisan depan.

"Tradisi setiap tahun, OSIS ngadain acara camping untuk satu angkatan. Kertas yang bakal gue bagiin ini, berisi nama kelompok serta peraturan selama di lokasi camping," ujar Raka lalu membagikan lembaran kertas ditangannya pada teman-teman satu kelasnya.

Davian menghela napas lelah ketika mendengar kalimat 'Camping'. Sebenarnya dia sangat malas mengikuti acara seperti itu, tapi mau bagaimana lagi? Kondisi yang memaksanya ikut camping. Posisinya saat ini bukanlah Davian yang suka memberontak dan melanggar aturan, melainkan menjadi si culun Algio yang selalu taat akan aturan.

Berbeda jauh dengan Davian, Bara dan Naufal tampak bersemangat saat mengetahui bahwa mereka akan camping. Mereka memang suka menjelajah, saat masih duduk di bangku SMP dulu mereka berempat, Naufal, Bara, Davian dan Hendry memang sering bepergian ke luar kota sekedar untuk mencari udara segar atau pergi mendaki gunung. Namun sekarang sudah tak bisa lagi, bahkan berkumpul pun tidak pernah. Jangankan berkumpul, bertatap mata pun rasanya tak sudi.

Davian mengalihkan pandangannya pada Hendry yang tengah mengerutkan keningnya kala membaca lembaran kertas yang diterimanya dari Raka.

Ya, Hendry sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu, bersamaan dengan Bagas. Wajahnya memang sudah bersih dari luka dan lebam, namun tangan kirinya masih diperban. Didalam lubuk hatinya yang terdalam, Davian merasa lega saat mendapati Hendry yang mulai masuk sekolah hari ini dengan kondisi yang bisa dibilang baik-baik saja.

"Apa-apaan nih? Nggak, gue nggak mau!" pekik Hendry tiba-tiba yang membuat seisi kelas menatap penuh tanya ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Raka dengan santai. Hendry langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Raka yang masih membagikan kertas kepada anak-anak yang lain.

Hendry melemparkan lembar kertas yang dipegangnya tepat pada wajah si ketua OSIS, Raka langsung menatap tajam ke arah Hendry yang masih menampilkan raut wajah marah.

"Gue nggak sudi di kelompok ini, ganti," kata Hendry penuh penekanan di akhir kalimatnya. Raka membaca lembaran kertas yang di bawanya, sebuah senyum kecil muncul di bibirnya saat melihat di kelompok mana Hendry berada.

"Boleh, lo bisa komplain ke kepala sekolah kalau memang nggak setuju," tutur Raka dengan nada menantang.

Brakk!

"Anjing! Tinggal ganti aja, apa susahnya hah?!"

Gebrakan Hendry pada meja disampingnya membuat suasana kelas langsung hening, namun tentu saja hal tersebut tidak berpengaruh apapun pada Raka.

"Gue udah bilang, kalau lo bisa komplain masalah ini ke kepala sekolah."

Hendry langsung mencengkeram kerah baju Raka, hingga membuat si ketua OSIS sedikit tercekik karena cengkraman Hendry yang cukup kuat.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang