43. Tunggu Sebentar Lagi.

3.3K 543 6
                                    

"Algio!"

Sebuah sapaan ceria membuat Davian mengalihkan perhatiannya dari ponsel. Pria itu mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang gadis tengah melambaikan tangan dengan riang ke arahnya. Gadis itu menguntai langkah ke arahnya dengan senyum manis yang terulas di bibirnya.

"Maaf ya telat, kamu udah nunggu lama?" tanya Marsha dengan raut wajah tak enak karena telah membuat Davian menunggunya.

"Nggak apa-apa kok," balas Davian disertai dengan gelengan kecil membuat Marsha menghembuskan napasnya lega.

Pasalnya Marsha datang 20 menit lebih lambat dari jam yang mereka tentukan. Salahkan Ergi yang tak mau mengantarnya hingga membuat Marsha harus memesan taksi online untuk menuju ke halte bus ini. Ngomong-ngomong soal halte hus, sebenarnya Marsha juga tidak paham kenapa Davian mengajaknya bertemu disini. Maksudnya, kenapa tak menjemputnya di rumah saja? Dan kenapa lebih memilih tempat ini?

Marsha mengedarkan pandangannya pada sekitar namun rasanya ada yang aneh. Netranya tak mendapati sebuah kendaraan yang akan mereka tumpangi menuju tempat festival.

"Kamu nggak bawa kendaraan, Al?" tanya Marsha pada pria disampingnya yang terlihat asik memandangi jalan raya.

Davian menoleh ke arah Marsha lalu menggelengkan kepalanya dengan perlahan sebagai jawaban dari pertanyaan Marsha.

"Terus kita naik apa? Masa jalan kaki?" tanya Marsha yang dibalas kekehan kecil oleh Davian.

"Naik bus lah, kan kita lagi ada di halte. Sebentar lagi bus yang mau kita tumpangi lewat kok."

"Naik bus?!" tanya Marsha dengan suara yang sedikit meninggi, sarat akan keterkejutan. Kedua matanya bulatnya semakin melebar akibat ulah sang empu, serta bibirnya sedikit terbuka.

Davian diam memperhatikan reaksi sedikit tak terduga yang diberikan Marsha.

"Iya, kamu keberatan?"

Marsha tak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan Davian. Ini mungkin terdengar sedikit berlebihan, tapi Marsha benar-benar terkejut karena ternyata Davian mengajaknya pergi ke festival naik bus, tolong dicatat, naik bus! Sia-sia saja dia berdandan cantik tadi kalau akhirnya naik bus.

"Maaf, soalnya aku cuma punya sepeda dan nggak mungkin juga aku ngajak kamu ke festival naik sepeda," lanjut Davian penuh dusta.

Davian hampir saja terbahak saat mengatakannya, padahal sebenarnya motor dan mobilnya sedang berjajar di garasi rumah. Davian hanya sengaja, ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi Marsha setelah ini.

"Nggak apa-apa Al, lagian aku juga udah sering kok naik bus. Jadi tenang aja, aku nggak keberatan, kata Marsha sembari mengulas senyuman.

Ah, Marsha merasa tak enak sekarang. Seharusnya ia sadar jika pria di sampingnya bukan berasal dari keluarga berada yang bisa menjemputnya menggunakan mobil mewah.

'Sial. Marsha, lo benar-benar bodoh!' jerit Marsha dalam hati.

Davian hanya tersenyum tipis mendengarnya, puas dengan jawaban yang diberikan Marsha. Davian kembali mengalihkan pandangannya pada jalanan dan melihat bus yang akan mereka tumpangi telah berhenti di depan mereka.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang