4. Pria Penyelamat.

7.4K 948 32
                                    

Krriingg!!!

Terdengar suara jam weker yang berdering cukup keras dari sebuah kamar, namun nampaknya suara itu tak membuat sang pemilik kamar terganggu sama sekali.

"Astaga!"

Kalimat tersebut spontan terucap saat Indah, mama Marsha ketika memasuki kamar anak gadisnya yang sedang tertidur pulas dengan posisi yang terlihat sangat kacau. Laptop yang masih menyala diatas tempat tidur, buku berserakan dilantai, selimut yang menggantung di lampu tidur, seprai kasur yang sudah terlepas, bantal yang berada didekat lemari yang terbuka, sebelah kaki yang berada ditembok serta kepala yang hanya berjarak beberapa centi dari lantai benar-benar membuat Indah tak habis pikir dengan anak gadis satu-satunya itu.

"Marsha bangun, sekarang udah jam berapa? Kamu kan harus berangkat sekolah," ujar mama Marsha yang masih berdiri didepan pintu.

"5 menit ma," balas Marsha setengah sadar dengan posisi tidur yang masih belum berubah.

"Bangun sekarang, 5 menitnya kamu itu 1 jam."

"2 menit ma."

Marsha hendak mengubah posisi tidurnya namun malah membuat kepalanya hampir menyentuh lantai, Indah yang melihatnya langsung berlari menghampiri Marsha dan memegangi kepala anaknya yang hampir terjatuh.

"Aduh Marsha kalau kepala kamu jatuh gimana nak?" Indah mengangkat kepala anakknya yang membuat Marsha mau tak mau duduk diatas tempat tidurnya.

"Mama..." rengek Marsha dengan suara serak khas orang bangun tidur, sedangkan tangannya mengusap kedua matanya karena pandangannya sedikit kabur.

"Sekarang mandi, kamu udah hampir telat." Indah merasa gemas dengan kelakuan anaknya.

"Sekarang jam berapa ma?"

"Hampir jam 7," jawab mamanya dengan tenang sedangkan Marsha hanya mengangguk pelan, otaknya masih memproses perkataan mamanya. Lalu saat nyawanya telah kembali sepenuhnya Marsha langsung menatap shock pada mamanya dengan kedua mata yang melebar.

"Oh my god!" Marsha segera beranjak dari tempat tidurnya, menyambar handuk yang menggantung di kursi belajar dan melesat masuk kamar mandi.

Indah menggelengkan kepalanya pelan, "cepat ya dek, mama siapin sarapannya," ujar Indah yang diiyakan Marsha dari dalam kamar mandi.

Marsha menyelesaikan acara mandinya dengan cepat, mengambil seragamnya dari dalam lemari dan memakainya. Menyisir rambut serta memoleskan make up senatural mungkin diwajahnya dengan mulut yang terus berkomat-kamit.

"Aduh! Gara-gara semalam lembur nonton drama korea gue jadi kesiangan."

Marsha hendak memakai sepatu, namun kegiatannya harus terhenti saat ia tak menemukan kaus kaki micky mouse berwarna merah kesayangannya di dalam laci.

"Kaus kaki gue kemana?" Marsha mulai mengobrak-abrik lacinya namun hasilnya nihil, kaus kaki kesayangannya tidak ada.

"Gila, kaos kaki gue udah kayak punya kaki sendiri aja. Kemana perginya sih?"

Marsha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kedua matanya melirik jam yang berada di dinding kamarnya yang telah menunjukkan pukul 07.10. Padahal gerbang sekolahnya akan ditutup 20 menit lagi.

"Aduh, mana sebentar lagi telat."

Maka dengan sangat terpaksa Marsha harus memakai kaus kaki micky mouse yang berwarna abu-abu miliknya, ia menyambar tas sekolahnya diatas meja belajar dan berlari keluar meninggalkan kamarnya yang seperti kapal pecah.

Marsha menuruni tangga dengan tergesa-gesa dan menghampiri mamanya dimeja makan yang sedang mengolesi roti tawar dengan selai coklat favoritnya. Marsha meneguk segelas susu yang disiapkan mamanya dengan rakus hingga membuat Indah mengernyit jijik melihat kelakuan anak bungsunya.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang