11. Run and Run.

5.4K 665 16
                                    

Hari ini Davian pergi ke toko buku di Mall yang terletak tak jauh dari rumahnya. Rencanannya ia ingin membeli buku paket kimia serta beberapa komik untuk dibaca saat di rumah nanti.

Sebenarnya hari ini Davian sangat malas untuk keluar rumah. Jika boleh memilih, lebih baik ia di rumah saja dari pada disini.

Tapi mau bagaimana lagi, Davian sangat membutuhkan buku itu untuk mengerjakan tugas kimianya. Ya, sejak masuk SMA dan dikenal sebagai seorang kutu buku membuat Davian terbiasa mengerjakan semua tugas sekolahnya.

Saat memasuki toko, kedua netranya langsung disuguhi pemandangan rak buku yang berjejer dengan rapi. Davian berjalan ke arah sisi kanan toko, tepatnya di rak buku pengetahuan guna mencari buku paket kimia yang di carinya. Beberapa saat kemudian buku tersebut sudah berada ditangannya, Davian lantas berjalan ke rak lain untuk mencari komik yang menurutnya menarik.

Saat sedang asik membaca sinopsis cerita dibalik buku, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Davian lantas menghentikan kegiatannya, merogoh ponselnya dari dalam saku lalu mengangkat panggilan tersebut tanpa repot-repot melihat siapa yang menelpon dirinya.

"Halo?"

***

"Capek!" seru Marsha dengan wajah lelah bercampur kesal.

Kenapa ia kesal?

Pertama, hari ini Marsha berencana tidur seharian untuk menghabiskan waktu liburnya, tapi rencana tersebut harus gagal karena Kanaya yang menerobos kamarnya pagi-pagi buta.

Kedua, Kanaya memaksa Marsha pergi ke Mall bersamanya, dia bilang ingin membelikan hadiah untuk keponakannya yang akan berulang tahun lusa.

Ketiga, sesampainya di Mall, mereka hanya berkeliling tidak jelas selama 2 jam dikarenakan Kanaya yang tak kunjung menemukan barang yang cocok untuk keponakannya. Tentu saja itu semua membuat Marsha kesal setengah mati kepada Kanaya karena ia harus membuang waktu liburnya berharga.

"Gue juga," timpal Kanaya yang dibalas delikan tajam oleh Marsha

"Gara-gara lo sih, muter-muter doang dari tadi," ketus Marsha yang dibalas kekehan ringan dari Kanaya.

"Mau gimana lagi, emang belum ada yang cocok," tutur Kanaya yang tidak terima disalahkan oleh Marsha.

"Tinggal beliin robot-robotan aja, kenapa ribet banget sih."

"Keponakan gue cewek."

Marsha membungkam mulutnya, kedua matanya mengerjap beberapa kali, "ya tinggal beliin baju, boneka atau apa kek."

"Iya cerewet, makanya sekarang kita cari tokonya."

"Ya udah, ayo."

Saat Marsha hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja kedua netranya menangkap seseorang yang tampak familier di matanya sedang berada di toko buku, Marsha menyipitkan kedua matanya untuk memperjelas pandangan.

"Algio," gumam Marsha. Sesaat kemudian ia mengerutkan keningnya samar ketika melihat Davian terlihat terburu-buru membayar buku di kasir lalu berlari kencang setelahnya.

Kanaya menghentikan langkahnya ketika menyadari Marsha tak lagi berjalan disampingnya, saat ia menoleh ke belakang Kanaya mendapati Marsha yang masih berdiri ditempatnya. Ia merotasikan kedua matanya lalu berseru memanggil temannya.

JUST D [Who Are You?] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang