Halo guys! Selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian. Silahkan sesuaikan waktu untuk membaca bagian ini, kapan pun waktunya tapi paling enak sih baca sambil rebahan. Hehe.
Eits, enggak dong, bacanya harus sambil duduk ya, jangan sambil rebahan apalagi ditempat yang penerangan nya kurang. Ingat ya guys itu nggak sehat buat mata kalian, jangan kayak aku yang sukanya baca sambil rebahan. Jangan dicontoh ya, itu nggak bagus tau buat kesehatan kalian, aku nggak mau kalian kenapa-kenapa.
Ewh, so cheesy.
Oke, kita kembali ke topik utama. Tujuan aku mempublish bagian ini bukan sekedar ngasih cuap-cuap yang nggak bermutu dan nggak jelas, melainkan ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan ke kalian. Mungkin kalau kalian lagi males baca atau lagi sibuk, kalian bisa skip bagian ini. Tenang aja kok, ini nggak penting-penting banget.
Pertama-tama, dari lubuk hati yang paling dalam aku mau bilang terimakasih banyak karena udah nyempatin waktu kalian yang sangat berharga hanya untuk membaca cerita aku.
Jujur aja, aku nggak pernah menyangka kalau cerita JUST D bisa mendapatkan respon baik dari kalian karena sebenarnya aku menulis karena ingin menyalurkan hobi, mengisi waktu ku yang teramat senggang, terlebih lagi saat ada pandemi seperti ini. Dan aku benar-benar berterimakasih dengan respon baik serta dukungan yang kalian berikan ke aku, aku benar-benar bahagia.
Lalu yang kedua, aku mau menyampaikan maksud dari aku yang kenapa membuat cerita JUST D, apa tujuan ku mempublish cerita JUST D. Atau gampangnya kita sebut 'Amanat'.
Ya, kalian pasti tahu kan kalau setiap cerita itu pasti dan harus memiliki amanat? Tentunya kalian nggak mau kan baca cerita tanpa ada pembelajaran atau hikmah yang bisa kalian petik dari cerita tersebut.
Aku benar kan?
Begitu pula dengan cerita ini, aku mau menyampaikan amanat yang bisa kita ambil dari cerita JUST D. Tapi sebelumnya, aku minta tolong sama kalian. Tolong beritahu aku jika ada kesalahan dari perkataan ku dibawah ini, kenapa aku minta tolong sama kalian? Karena aku hanya menyampaikan pendapat ku, karena aku melihatnya dari sudut pandang ku pribadi. Jadi mohon bantuannya.
1. Konflik yang menimpa Davian dan Hendry.
Kalian pasti tahu kan permasalahan mereka? Kesalahpahaman yang berujung perpecahan. Ya itu masalahnya.
Kita punya dua mata untuk melihat, tapi tampaknya hal tersebut masih tidak cukup untuk melihat segalanya meskipun terlihat sangat jelas, terkadang kita perlu membuka mata hati untuk memperjelas nya. Kita punya otak yang bisa digunakan untuk berpikir, tapi kita juga punya hati yang memliki ego yang kuat.
Apakah dengan menyangkal kebenaran yang ada didepan mata bisa membuat seseorang bahagia? Apakah dengan mempertahankan ego dan rasa benci yang begitu besar bisa membuat seseorang merasa lega? Jawabannya tentu saja tidak. Kita manusia dan tentunya kita ingin bahagia, tapi jika kalian terlalu memegang teguh dan mempertahankan ego yang begitu tinggi, pastinya akan sulit untuk mencapai titik kebahagiaan itu.
Seperti yang aku katakan sebelumnya 'hidup dibalik bayang-bayang kebencian rasanya sangat menyiksa'. Jadi jika kalian ingin merasakan yang namanya kebahagiaan, cobalah buka mata hati kalian sedikit demi sedikit, cobalah kikis ego dan rasa benci kalian terhadap sang pelaku, cobalah berlapang dada untuk menerima maka kebahagiaan itu akan menghampiri kalian dengan sendirinya.
Memang benar jika hal tersebut sangat sulit dilakukan, tapi tidak ada salahnya mencoba kan?
2. Konflik keluarga Marsha dengan Jessyca.
Semua masalah yang terjadi bermula pada Andy yang bermain api dengan Fitri dibelakang Indah. Semuanya berpusat pada kejadian tersebut dan menyulut api dendam Jessyca karena sang mama dicampakkan bergitu saja, lalu ia mulai membalaskan dendamnya kepada Andy melalui Marsha yang bahkan tidak tahu menahu tentang apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST D [Who Are You?] [END]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH] Warning! 18+ Murder scene, strong language, (no sex scene) Harap bijak dalam memilih bacaan Summary: Davian Algio adalah sosok pemimpin geng Pancor yang menyamar menjadi nerd sebagai sarana penebusan dosa...