Hari ini adalah hari dimana kelas 11 akan berangkat ke hutan untuk melaksanakan acara Camping. Bus yang akan ditumpangi telah berjejer rapi didepan gerbang sekolah.
Disinilah Marsha bersama tiga temannya berada. Kanaya memaksa mereka untuk masuk kedalam bus nomor dua, padahal bus tersebut sudah penuh sedangkan bus lainnya masih cukup senggang.
"Ngapain sih? Lagian bus sebelah masih banyak kursi kosong, disini udah penuh banget Nay," ujar Stella, salah satu teman satu kelompok mereka.
"Udah lah nggak apa-apa, lagian masih ada tempat kosong kok kalau cuma buat kita berempat." Kanaya memekik pelan mendengar ucapan Jessyca yang menyetujui ucapannya.
"Lo kenapa sih ngotot banget naik bus ini?" tanya Marsha saat mereka telah masuk kedalam bus yang demi apapun, lebih buruk dari yang di bayangkan nya. Begitu penuh dan sesak, untuk sekedar berjalan pun mereka harus memiringkan badan.
"Ada Bara," bisik Kanaya yang membuat Marsha membulatkan kedua matanya. Jadi sejak tadi Kanaya memaksa mereka masuk ke bus ini karena ada Bara didalamnya?
"Gengges banget sih lo," cibir Marsha yang membuat Jessyca tertawa pelan.
"Jess, lo duduk sama gue ya. Di depan sana masih ada kursi kosong deh kayaknya," ujar Stella sambil menunjuk bangku kosong yang berada di barisan depan.
"Boleh, kalau gitu kita duluan ya," kata Jessyca yang dibalas anggukan oleh Kanaya dan Marsha.
Marsha kemudian menarik lengan Kanaya, namun langsung ditepis dengan cepat oleh sang empu, "ngapain lo narik tangan gue?"
"Cari tempat duduk lah, ya kali lo mau berdiri disini sampai ke tempat lokasi."
Kanaya tersenyum kecil lalu menunjuk kursi di dekatnya dengan dagu.
"Maksudnya?" tanya Marsha dengan raut wajah bingung, membuat Kanaya merotasikan kedua bola matanya.
"Maksudnya, gue duduk sama Bara," ujar Kanya dengan entengnya yang membuat Marsha shock di tempat.
"Nay, terus gue duduk sama siapa?"
"Kursi kosong masih banyak kali."
Marsha ingin sekali menarik rambut Kanaya yang dengan entengnya mengatakan hal tersebut. Wah benar-benar, kursi di bus ini benar-benar sudah penuh!
"Nay, busnya penuh. Udah nggak ada kursi kosong lagi," bujuk Marsha.
"Bodo amat lah, cari aja. Pasti ada kok. Kalau nggak ada, pindah aja ke bus sebelah," tutur Kanaya lalu segera pergi meninggalkan Marsha. Kemana? Tentu saja menghampiri Bara yang kebetulan sedang duduk sendirian.
Marsha mendengus sebal, sialan sekali temannya yang satu itu. Marsha mengedarkan pandangannya ke sekitar lalu kedua netranya menangkap satu-satunya kursi kosong yang berada di barisan depan, tepatnya di samping pria yang berpakaian serba hitam dengan topi bucket hitam yang menutupi sebagian wajahnya.
Merasa tak ada pilihan lain, Marsha berjalan ke barisan depan lalu menepuk pelan pundak pria tersebut, membuat sang empu mengangkat kepalnya.
"Hendry?" ujar Marsha spontan saat melihat wajah pria yang berpakaian serba hitam itu. Hendry diam sejenak mengamati wajah gadis yang berdiri di sampingnya lalu tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST D [Who Are You?] [END]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH] Warning! 18+ Murder scene, strong language, (no sex scene) Harap bijak dalam memilih bacaan Summary: Davian Algio adalah sosok pemimpin geng Pancor yang menyamar menjadi nerd sebagai sarana penebusan dosa...