bonus SCANDAL

41.4K 1K 27
                                    

Semua sudah berlalu dan meninggalkan beberapa memori manis yang tak akan pernah kulupakan. Bahkan tak akan pernah hilang meski terhempas angin lautan.
Cinta yang tulus berakhir dengan semestinya. Dimana dia mencintaiku tanpa jeda dan tanpa akhir. Setiap harinya selalu mendambaku dan mencintaiku tiada henti. Seperti senja yang tak pernah meninggalkan langit sore. Seperti mata yang tak pernah kehilangan pemandangannya.

"Mom? I have to build my kingdom!"

Aku menoleh ke bawah samping kananku, di sana ada Noah yang sedang bersusah payah membangun kerajaan pasir dengan pasir pantai yang kering. Aku hanya tertawa dan menyibakkan rambut sebahuku yang tak pernah mau diam terhempas angin pantai. Aku mengambil duduk di sampingnya, menatap lekat anugerah berwujud Noah yang diberikan Tuhan kepadaku.

"Basahi dulu pasirnya," kataku.

Buru-buru Noah bangkit mengambil satu ember kecilnya dan berlari ke bibir pantai. Aku hanya menatap pemandangan itu. Pemandangan yang sangat indah.
Sepertinya senyumku tak akan pernah sirna dari wajahku. Lihat bagaimana Noah bermain sangat serius dan bergembira seperti itu.

Apa kalian bertanya dimana Sandro?
Dia masih ada dalam pandanganku. Berjalan santai sambil menggendong Kanya yang sudah bisa tertawa karena digoda oleh Sandro.
Suara renyah tawanya yang samar-samar terdengar dari hembusan kencang angin pantai menguasai telingaku. Perasaanku membuncah melimpah ruah. Kulihat Sandro mengangkat tubuh Kanya tinggi-tinggi membuat bayi perempuanku itu tertawa nyaring sekali. Hatiku ikut tertawa. Telunjukku tanpa sadar menyeka sebelah mataku yang berlinang air mata. Aku sangat terharu.

"Why are you crying, mom? It's funny, lets play with me!"

Aku tersenyum mendengar suara bahagia Noah. Dia menyiram air lautan yang tadi diambilnya ke kumpulan pasir di hadapannya. Pelan-pelan ia mulai membangun kerajaan pasirnya dengan sekop dan beberapa alat lain.

"Bangun kerajaanmu, lalu wujudkan di dunia nyata," pesanku pada Noah.

"When I was younger then now, I dream to have a lovely mother," ucapnya masih serius membangun kerajaan pasir. "Now I have you, mom. Then when I'm older then now, I made a pinky promise with you ... I promise I'll make you happy with myself. I'll build this kingdom in my reallife," janjinya sambil menatapku lekat-lekat, ia menjulurkan kelingkingnya padaku.

Oh, Tuhan ... Aku benar-benar terharu dengan ucapannya yang terdengar tidak main-main. Langsung aku mengaitkan kelingkingnya pada kelingkingku. Menyeka air mataku sendiri yang tidak pernah berhenti untuk turun. Aku bahagia dengan kekuarga kecilku. Hidup dalam penuh cinta yang tak ada habisnya dari Sandro dan Noah.

Lalu bayangan itu perlahan mendekat ke arahku dan Noah yang sedang mangaitkan kelingking satu sama lain. Aku menoleh ke sumber bayangan, mengernyit berusaha melihat sosoknya. Lelaki tinggi tegap yang setia menggendong bayi perempuanku dengan bahagia. Suara tawa renyah yang tadinya terdengar samar-samar mulai terdengar jelas bersamaan mendekatnya si bayangan.
Lalu saat bayangan itu benar-benar dekat dan melingkupi tubuhku yang terduduk di pasir pantai, aku mendongak menatap tubuh tegap Sandro. Siluetnya begitu indah dan tampan. Sementara senja semakin memerah di belakang tubuhnya.

"I did it," lirihnya pelan lalu berjongkok di depanku. Menatapku dengan pandangan penuh cinta.

"Selalu bersamaku apapun yang terjadi. Mencintaiku apapun kondisiku. Dan aku akan selalu membahagiakanmu, Nina Swastika."

Percayalah, aku lebih daripada merasakan perasaan terharu saat mendengar itu. Aku juga terkejut. Untuk pertama kalinya Sandro menjanjikan kebahagiaan padaku. Mengajakku untuk hidup bahagia dan mencintai untuk selamanya.
Kepala Sandro mendekat padaku dan sambil menggendong Kanya yang masih tertawa bahagia karena digoda Noah, Sandro mencium bibirku lembut.

Santorini, menjadi awal memori paling indah antara aku dan Sandro. Tempat yang menyimpan berlembar-lembar kebahagiaan untuk keluarga kecilku. Aku, Nina Swastika akan selalu mencintaimu, Sandro Seva. Untuk Noah dan Kanya, mommy always loving you day by day till forever we were together.

happy ending•

• Damn, You !! •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang