5. Nasi Gila

14K 1.4K 10
                                    

13.42 WIB - Ngopi Doeloe, Dago.

GEMINTANG

Akhirnya... Makan jugaaa...

Gila ya, anak-anak saking fokusnya sama rapat, jam makan siang ditabrak gitu aja. Kalau nggak karena si Helen, sang bendahara mendadak mules sih kayaknya bakalan rapat sampai malem lagi.

Thank's to Saba yang udah sabar nemenin aku rapat di selasar kampus. Eh, dia bosen gak ya nungguin dari jam 10 sampai jam sekarang hampir jam 2 cuma duduk doang di depan rektorat?

"Hm, Sab..." panggilku. Dia lagi fokus milih menu makan siang.

"Hm, kenapa, Gem?" jawabnya lembut. Lalu matanya menatap ke arahku.

Yak, baper lagi deh gueee...

"Nggg, makasih ya udah mau nemenin rapat. Lama banget lho... Kamu ga bosen?"

Dia menggeleng.

"Ngga kok. Kan aku yang mau nemenin kamu, sekalian nostalgia aja duduk depan rektorat. Inget zaman kuliah dulu."

"Hehehe. Makasih..."

"Iya... Sama-sama, Gemintang. Ini kamu mau pesan apa?" tanyanya sambil menyerahkan menu.

Aku lihat menu. Ada menu favorit sih kalau disini. Tapi, itu bikin inget Bastian.

"Aku mau BBQ Chicken aja sama Jus Mangga. Kamu?"

"aku sambil pesan disana aja. Tunggu ya..."

Lalu Saba berlalu menuju kasir.

Aku check Whatsapp, grup ramai gara-gara aku yang ga ikut makan siang di lesehan samping kampus.

Sorry, guys, kali ini gue mau makan enak dulu. Bosen makan ayam penyet mulu. Hahaha

Akupun buka Instagram, niatnya mau instastory suasana di Ngopdul, belum juga kurekam, Saba keburu datang.

"Sini, aku fotoin." katanya sambil meminta hpku.

Aku menggeleng.

"Ngga, gak biasa difotoin cowo."

Dia malah tertawa.

"Mau foto berdua? Tapi ga boleh di-upload ya..." katanya.

"Loh kenapa?" tanyaku.

"Aku gak mau Bastian tau. Dia masih follow kamu, kan?"

Bastian lagi. Bastian lagi.
Dia mantanku yang kemarin. Dan kebetulan teman satu gengnya Saba. Ya, sahabatan dari kecil karena rumah mereka yang se-komplek jadi suka nongkrong bareng sampai sekarang.

"Kan aku udah putus lama sama dia." jawabku ketus.

"Tetep aja gak enak, Gem..." dia berkata lembut banget. Kayak cheesecake kesukaanku. Lembut bikin lumer.

"kenapa sih?" tanyaku.

Saba terlihat berpikir keras.

"Gini gini, kalian putus karena apa sih?"

"Lho, emang dia ga cerita?"

Saba menggeleng.

"Bastian cerita putus karena mami ga setuju kalian pacaran."

Aku menjentikkan jariku.

"Nah itu... Setujunya karena apa-apanya dia ga bilang?"

Saba kembali menggeleng.

"Huh, dasar cowo! Dia selingkuh tauuu... Mami tuh udah mewanti-wanti aku supaya segera putus sama Bastian, gak tau ya feeling mami kuat kali. Aku tahan-tahan aja, selama Bastian ga bikin salah sih kenapa harus putus? Eh, gak lama... Aku mergokin dia lagi jalan sama cewe di PVJ. Pas aku sama mami pula. Kebayang kan gimana ngamuknya mami? Daaan ternyata, cewenya itu mahasiswa mami di kampusnya. Mati lah si Bastian."

Saba mengangguk-angguk.
"Tau siapa cewenya?"

"Tau. Namanya Imel, kan? Aku udah stalking Instagramnya dan emang mereka udah sering jalan bareng setelah Bastian pacaran setahun denganku. Brengsek, kan?"

"Setahun lebih aku diselingkuhin, Sab. Gila gak sih? Temen kamu tuh..."

Aku malah marah-marah sama Saba. Sorry, Sab.

Dia malah ketawa.

"Coba kalau dulu itu aku yang duluan berani kenalan sama kamu ya?"

Eh, gimana gimana, Sab?

"Aku tau kamu dari waktu kamu Ospek lho. Terus ga sengaja ketemu facebook kamu, dan aku lihat ada banyak mutual friend-nya. Langsung aku add dan kamu aprove juga kan?"

Oya, Saba pernah bahas ini waktu kita pertama ketemu.

"Tapi ternyata, aku kalah cepet sama Bastian. Tau-tau kamu diajak ke acara buka puasa bareng, dan disitu kita baru pertama ngobrol."

Iya, itu aku baru pacaran sebulan sama Bastian. Masih ada manis-manisnya.

"Ya udah lah... Masa aku mau ngerebut pacar temenku sendiri, kan ga enak?"

Eh?

Ini si Saba lempeng banget ngomongnya. Ga tau apa di dalam hatiku dug-dug-ser gak karuan.

"Maksudnya apa, Sab?" tanyaku dengan sedikit berbisik.

"Hehehe. Makan dulu aja. Nanti kita bahas lagi."

Ugh, mbak, ngerusak moment banget sih nganterin makanannya.

Aku lihat menu makannya Saba, Nasi Gila plus Ayam Woku. Buseeet... Beneran laper nih cowo.

"Sab, laper, Sab?" Sindirku begitu kulihat menu makanannya double gitu.

"Ini kesukaan kamu kan? Siapa tau mau nyicip. Emang kenyang makan itu doang tanpa nasi?" katanya sambil menunjuk nasi gila di hadapannya.

OMG... tau darimana favoritku nasi gila itu?

"eh tau dari Bastian. Dia suka cerita kalau mampir kesini katanya kamu suka pesen Nasi gila. Aku jadi penasaran kayak apa rasanya, apa beneran bisa bikin gila." katanya lagi seolah tahu apa yang ada di pikiranku.

Aku mengangguk. Lalu mulai memakan makananku. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, Gem? Makan enak, ditraktir, eh ditemenin cowo ganteng pula. Alhamdu... Lillah.

*

GEMINTANG (completed ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang