11.30 WIB - Gedebage Regency
GEMINTANG
Tadi jam 10 pagi Saba udah muncul di rumah, katanya minta antar cari kado untuk keponakannya. Untungnya aku udah selesai mandi, tinggal touch up dikit sama ganti baju aja. Sambil nunggu aku selesai ganti baju, dia asyik ngobrol dengan papi di ruang tamu.
Tumben, biasanya papi 'galak' kalau ada temen cowokku main ke rumah. Mungkin Saba pengecualian kali ya...
15 menit kemudian aku keluar dari kamar, menghampiri Saba yang masih mengobrol dengan papi juga mami.
"Hai, teh, udah siap?" tanya mami.
Aku mengangguk.
"Yuk, Sab..." ajakku, dia lalu berdiri.
"Pamit dulu ya, om, tante."
Aku pun mencium tangan papi dan mami, ternyata diikuti oleh Saba.
"Hati-hati, ya." ujar Papi, beliau ikut mengantar kami ke depan rumah.
"Iya, om..." jawab Saba.
Aku gak lihat motornya Saba di depan rumah. Yang ada malah mobil sedan hitam.
"Yuk..." ajaknya, dia lalu membukakan pintu mobil sebelah kiri untukku.
Sambil menunggu Saba masuk ke mobil, aku lihat sekeliling interior mobilnya. Standar. Mobil cowo. Gak ada aksesoris apapun.
Sambil menuju ke toko buku dekat rumah, aku bertanya sama Saba.
"Tumben pakai mobil, Sab..."
Maksudku kalau tahu pakai mobil kan, aku bisa pakai dress yang kemarin baru kubeli.
"Takut hujan. Kebetulan mobil ayah lagi nganggur di rumah."
Aku ber-oh ria.
Di toko buku, dia memintaku memilihkan beberapa judul buku untuk keponakannya yang masih duduk di kelas 1 SD. Om yang baik, kan? Kasih kado yang bener-bener berfaedah.
Setelah membayar dan membungkusnya, kami kembali masuk mobil dan menuju ke jalan Soekarno Hatta.
"Eh, ini mau kemana?" tanyaku. Rasa-rasanya aku ingat jalan ini.
"Ke rumahku." Jawabnya sambil mengusap lembut puncak kepalaku.
Eh?
Hatiku degdegan gak karuan. Bukan, aku gak takut ketemu Bastian yang notabene adalah tetangga Saba. Tapi ini pertama kalinya ketemu sama keluarga Saba, aduh, apalagi aku pakai celana jeans dan stripes shirt. Takut dianggap gak sopan.
Sesampainya di rumah Saba, dia langsung memasukan mobilnya ke parkiran. Lalu mengajakku masuk ke dalam rumah yang cukup ramai.
"Om Saba..." seru seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dia lalu memeluk dan minta digendong.
"Eh, bawa siapa ini, Sab?" aku dihampiri oleh wanita berhijab, kalau boleh kutebak, ini mamanya Saba. Abisnya mirip.
"Namanya Gemintang, Bu. Gem, ini ibuku." Saba mengenalkanku pada ibunya, aku lalu mencium tangannya, dan tak kusangka malah dipeluk sama beliau.
"Akhirnya Saba bawa cewe ke rumah ya, Bu." kali ini suara kakaknya Saba, mamanya anak yang digendong Saba.
Sambil membawa anaknya, dia bersalaman denganku.
"hai, Gem, aku Alia, tetehnya Saba."
aku tersenyum sambil menyebutkan namaku.
Lalu aku dikenalkan pada keluarganya yang lain, ada ayahnya Saba yang kutahu beliau pensiunan polisi, adiknya Saba yang bernama Saskia dan Sally, om tante juga sepupu dan keponakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINTANG (completed ✔️)
RomanceNamanya Gemintang. Anak Papi Bumi dan Mami Wulan. Pacarnya.... Gak punya. Baru aja putus 6 bulan yang lalu karena mami ga setuju. Ya, baiklah, sebagai anak yang baik dan gak mau sampai dikutuk jadi batu berlian, Gemintang nurut sama mami. Karena res...