7. Bastian

12.3K 1.4K 21
                                    

19.30 WIB - I-Scream, Bandung

GEMINTANG

Gak tau lah apa maunya tim marcomm dari I-Scream minta meeting buat presentasi event jam segini. Mataku udah ngantuk parah karena full kuliah dari pagi sampai jam 5. Gak sempet pulang ke rumah juga karena ngejar meeting, takut telat.

Aku langsung kabari Saba, ku Whatsapp dia kalau aku lagi di kantornya Bastian untuk meeting dengan tim marcommnya. Dan dia hanya jawab 'good luck' aja.

Ya, ini sudah hari ke lima setelah pembantaian Saba ke Kakang. Dengan kata lain, kami selangkah lebih dekat. Aku ingat, sebelum dia pulang hari itu, dia sempat bilang hal yang menurutku romantis banget.

"Kita jalanin aja dulu, ikutin arusnya. Yang jelas, aku udah nunggu kamu dengan waktu yang lama untuk bisa dekat sama kamu."

So, inilah kita sekarang. Saling memberi kabar, sesekali melakukan telepon dan video call. Walaupun belum sempat ketemu lagi, karena jadwal Saba yang tiap hari lembur, dan jadwal rapat eventku yang gak tau waktu.

Sejauh ini, aku nyaman dengan hubunganku dengan Saba. Gak ada status yang mengikat. Anggaplah ini proses pendekatan yang terikrar secara lisan.

Sesampainya di kantor I-Scream, aku dan Ahmad langsung masuk ke ruangan meeting berukuran kecil di lantai satu. Setelah nunggu sekitar 10 menit, datanglah dua orang pria berpakaian kaos polos warna hitam dengan logo I-scream dibagian belakangnya. Satu diantaranya aku sudah sangat kenal. Dia Bastian dengan penampilan barunya. Rambutnya dipotong habis, alias botak. Dan dia tahu, aku sangat gak suka dia berambut plontos seperti sekarang.

"Hai, sorry ya malam-malam ngajak presentasinya. Kami baru aja abis full meeting juga sama direksi." sapa tim marcommnya yang memakai kacamata. "Oya, gue Ikram, supervisor marcomm. Ini rekan gue bagian sponsorship, namanya Bastian." lalu dia menghampiriku sambil menjabat tangan.

Giliran Bastian yang menjabat tanganku.

"Apa kabar, Gemintang?" sapanya.

Mau gak mau, aku balas juga jabatan tangannya.

"Alhamdulillah, baik."

"Lho, udah kenal, Bas? Gercep banget ya kalau sama cewe." ujar Ikram sambil memamerkan senyum jahilnya. Ahmad pun hanya tersenyum. Dia tau kalau Bastian ini mantanku.

"Kenal dong, Mas. Cewe secantik Gemintang ini masa dilewatkan gitu aja?" balas Bastian, lalu dia mengusap puncak kepalaku.

Cih. Inginku berkata kasar.

Astagfirullah...

Kalau bukan karena event ituuu, udah ku tampar dia.

Sabar, Gem... Sabar...

Untung Ikram segera mengalihkan obrolan, dan kami pun mulai presentasi. Setelah hampir dua jam meeting, akhirnya ada kesepakatan juga. Mereka mau menjadi sponsor platinum dengan memberikan fresh money yang gak sedikit. Juga fasilitas lainnya seperti booth es krim, merchandise, souvenir.

Karena sudah lewat dari jam makan malam, mereka pun mengajak kita untuk ikut makan malam di cafe dekat kantornya. Duh, udah malem banget deh. Badanku udah capek banget. Tapi kata Ahmad, aku gak boleh nolak karena mereka udah baik banget ngasih sponsor.

Dengan diiming-imingi nanti diantar pulang sama Ahmad, akupun menyerah. Demi event, Gem...

Aku dan Ahmad pun mengekor di belakang mobil yang dipakai Bastian dan Ikram. Bastian sih tadi nyuruh aku untuk ikut dengan mobilnya, tapi kutolak. Mending pakai motor antiknya Ahmad aja, daripada harus kena jebakan Bastian. Please deh, jangan cari celah, Bas.

GEMINTANG (completed ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang