Menjauhlah jika tak ingin terluka karena aku cukup berbisa.
***Regantara Bima. Sosok yang selalu mampu membuat dadanya berdesir hanya karena mendengar namanya. Cowok berhati malaikat yang mampu membuat seorang Arsandita jatuh pada pandangan pertama. Tentu bukan saat cowok itu menjadi ketua regu di masa orientasi atau membelanya mati-matian dari cercaan senior, tapi jauh sebelum itu.
Melainkan cowok berseragam putih biru yang menolongnya beberapa tahun lalu. Ketika Arsa dikerubungi kakak kelasnya, dituduh merebut pacar salah satu dari mereka hanya karena raut ayunya dan sikap ramah yang ia miliki membuat beberapa cowok beralih menyukainya. Arsa diseret ke sebuah gang kecil, didorong ke dinding kusam hingga merintih kesakitan.
Saat itu badannya terasa remuk, mereka menyiksanya tanpa ampun. Bukan hanya fisik, melainkan ucapan kasar dari mulut kakak kelasnya yang seperti tidak pernah mengenyam bangku pendidikan. Mereka mengatakan bahwa Arsa operasi plastik, sengaja menggoda anak-anak cowok di sekolahnya, penghancur hubungan orang dan sebagainya.
Setiap Arsa mengelak maka yang didapat adalah jambakan. Tak ada yang mendengar teriakannya karena keadaan lorong tersebut sepi. Hingga tiba-tiba sosok Regan muncul dan dengan berani mendorong kakak kelas Arsa, membantunya berdiri hingga mengaku sebagai pacarnya. Regan memapahnya sampai jalan raya dan membantu mencarikan taksi. Namun, sebelum itu ia sempat memperkenalkan namanya.
"Kenalin, Tara. Tepatnya Regantara Bima," ujarnya. Arsa yang tengah merasakan ngilu di lengannya mendongak. Dadanya berdesir hangat mendapati senyuman Regan.
"Hei kamu dengerin aku, 'kan? Lukanya sakit banget ya?"
Arsa menggeleng, membalas jabatan tangan Regan. "A-aku Sasa."
"Sasa aja?" Arsa hendak menyebutkan nama lengkapnya ketika Regan memotong ucapannya karena taksi yang ia pesan sudah datang. "Dah, Sasa. Maaf gak bisa bantu obatin lukanya. Semoga cepat sembuh."
"Ma-makasih, Tara," ucapnya hingga tak berapa lama taksi yang ditumpanginya melaju.
Setelah kejadian itu, Arsa tak pernah bisa melupakan wajah dan nama cowok itu hingga dua tahun kemudian mereka dipertemukan kembali di sekolah yang sama. Namun, Regan tidak mengingatnya.
"Sa, ponsel lo geter terus tuh!" ucapan Meta membuyarkan lamunan Arsa. Ia melirik benda pipih miliknya. Ada panggilan masuk. Ia menerimanya dengan malas.
"Kenapa chat gue gak di bales?"
"Sorry," singkatnya menciptakan dengkusan.
"Nanti pas istirahat langsung temuin gue di taman sekolah."
![](https://img.wattpad.com/cover/167501564-288-k822357.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSANDITA ✔
Novela JuvenilIni hanya tentang Ratu Arsandita yang mengaku salah jatuh cinta. Nyatanya, mencintai seorang Regantara Bima seperti sengaja menjatuhkan diri dari tebing. Bukan sakit lagi karena patah dan hancur saja tak cukup menggambarkan keadaan hatinya. Namun, b...