Karena kamu bukan sesuatu yang harus kujadikan pilihan
***"Gosip itu bener?"
Jenar baru beberapa langkah memasuki rumah ketika sang adik sudah menanyakan seputar gosip yang pasti mengenai dirinya dengan Arsa. Mulut-mulut netizen yang lebih cepat dari jaringan internet membuat kejadian tadi malam berembus tak terkendali, ditambah dengan bumbu-bumbu penyedap yang berakhir dengan berita mustahil plus menyebalkan tentang hubungannya dengan seorang Ratu Arsandita.
Cowok itu meloloskan napas berat lalu melangkah menuju ruang keluarga, mendudukan diri di sana. Gea yang belum menemukan jawaban membututinya dan duduk di sebelah sang kakak.
"Kak, Je!" panggil Gea menarik lengannya meminta jawaban.
Jenar memandangi adiknya yang tampak tak sabaran. "Kakak tau kamu gak cukup bodoh untuk mengetahui apa yang terjadi."
Gea terdiam seketika. Ia menunduk, memainkan jemarinya dan bergumam pelan, "Aku malah berharap itu bener-bener terjadi."
Jenar yang hendak bangkit menghentikan gerakannya. Ia menatap Gea yang kini memberikan pandangan penuh harap. "Ge, jangan gila!"
"Kalian cocok kok," tambahnya mengabaikan raut Jenar yang berubah keruh. Ia tahu, apa yang ada dalam pikiran adiknya, yaitu mencari cara untuk menjauhkan cewek itu dengan kekasihnya. Jenar menyentuh lengan Gea untuk memberikan pengertian. "Kamu mungkin takut Regan berpaling, tapi cara kamu buat pertahanin dia salah."
Tawa sumbang keluar dari bibir cewek itu. "Dia bisa curang rebut Kak Regan, kenapa aku gak boleh?"
Jenar tertegun mendengar nada lirih dari adiknya. Namun, ia juga tidak bisa membiarkan Gea membalas dengan cara yang salah. Sebagai kakak, Jenar harus mampu memberikan contoh yang baik untuk sang adik.
"Ge, Regan akan kembali dengan hati yang utuh. Kamu cuma perlu bersabar. Jangan sampai sikap kamu yang kayak gini malah ngebuat Regan pergi," ujar Jenar sebelum kemudian bangkit dari duduknya. "Kakak istirahat dulu. Gak usah khawatir apapun!"
Jenar berjalan meninggalkan Gea yang tampak kecewa. Ia memasuki kamar dan menidurkan badannya yang terasa lelah. Membuka instagram, ia sengaja melihat akun gosip sekolahnya karena penasaran.
Di video itu, mereka tak terlihat seperti pasangan seperti yang orang-orang bilang. Cewek itu bernyanyi dan terfokus ke arah depan. Anehnya, kenapa Jenar beberapa kali tertangkap kamera tengah memandang Arsa? Juga Arsa yang sempat memandang ke arahnya.
Berdecak, Jenar melempar ponselnya. Sepertinya tidur sejenak akan membuat pikirannya lebih tenang.
***
Sepulang dari kegiatan study tour kemarin, Arsa didiamkan sang mama hingga hari ini. Ratih bahkan tak menyapanya sama sekali, padahal Arsa sudah siap-siap jika dimarahi seperti yang sudah-sudah. Ternyata rasanya lebih tidak enak hingga ia merasa sangat bersalah. Ingin minta maaf, tapi ... gengsi karena selama ini mereka sudah kerap berdebat dan tak pernah ada kata maaf yang meluncur dari mulut keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSANDITA ✔
Roman pour AdolescentsIni hanya tentang Ratu Arsandita yang mengaku salah jatuh cinta. Nyatanya, mencintai seorang Regantara Bima seperti sengaja menjatuhkan diri dari tebing. Bukan sakit lagi karena patah dan hancur saja tak cukup menggambarkan keadaan hatinya. Namun, b...