Prolog

2K 98 16
                                    

Cinta itu karunia..
Cinta itu anugerah
Dia pun merupakan salah satu kekuatan terbesar di dunia
Hadirnya mengindahkan dan membuat manusia menjadi lebih hidup
Namun terkadang dapat menjerumuskan

***

“Allahuakbar Allahuakbar”

Hari menjelang sore saat Adzan menandakan waktu asar berkumandang. Seorang gadis remaja menuju kearah sumber suara, kearah sebuah masjid sederhana yang berdiri dengan kokohnya untuk menghadap sang pencipta. Setelah berwudu, gadis itu langsung menuju kedalam masjid dan langsung mengenakan mukena biru langit yang dibawanya. Gadis itu menyembah Tuhannya dengan khusuk dan hidmad. Sementara di tempat yang tidak begitu jauh dari Masjid, sekelompok remaja sedang memanjatkan pujian kepada sang Dewata, mengacungkan kedua tangan didepan kening mereka, begitupun seorang lelaki dengan perawakan tegap sedang berdoa kepada sang Dewata Agung.
Saat Safa, gadis yang tadi menjawab panggilan Adzan baru saja keluar dari gerbang Masjid seseorang dari arah Timur memanggilnya. Ternyata itu Dayu teman sekelasnya.
"Safaaaaaa"  Panggil suara itu mendekati Safa.

"Dayu udah kemana ?"  Tanya Safa Berbasa-basi mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah teman sekelasnya.

"Pake Kebaya gini kira-kira kemana ? ke Mall ?"  Canda Dayu

"Siapa tau mau Fashion Show hehe"  Tawa Safa

"Kamu sama siapa ?"  Tanya Dayu

"Sama temanku Tery, tuu nunggu di taman"  katanya menunjuk ke arah taman tempat temannya menunggu.
"ooh abis ini mau kemana ?"  Tanya Dayu

"Mau cari makan abis itu pulang, kalo kamu ?"

"Mau lanjut maturan, ikut yuk"  Ajak Dayu

"emang perginya sampe jam berapa ?" Tanya Syafa basa-basi

"sampe pagi kayaknya"

"lah emang kemana aja ?"

"belum ke Pura Batu bolong, Lingsar, Suranadi, Gunung Pengsong banyak dah belum lagi nongkrongnya itung-itung istirahat Jelas Dayu"
"wah lumayan tuh yang mau di datengin, ndak ah Kamu aja"

Syafa senang melihat perempuan menggunakan Kebaya, terlihat anggun menurutnya. Begitu juga ketika Dia melihat Dayu. Meskipun tidak terlalu akrab tapi Dayu adalah teman sekelasnya.

"Yu, angkaq ibae Sue gati, Pun Sanje Ki" (yu, kenapa kamu lama sekali, sudah sore ni [Bahasa Bali]) panggil salah satu teman Dayu. Kami menyudahi obrolan kami karena salah satu teman Dayu sudah terlihat tidak sabar.

"Faa, aku pergi dulu ya mau lanjut Maturannya, sampe ketemu besok di sekolah"  kata Dayu
"Iya Yu, jangan ngebut-ngebut ya"  Akhirku.

Kamipun berpisah dan aku menghampiri Tery yang sedari tadi manyun menungguku. Saat ku hampiri Tery langsung memprotesku karena dia terlalu lama menunggu. Maka ku jelaskan bahwa aku baru saja bertemu dengan Dayu teman sekelasku. Tery adalah temanku dari SD dan kami selalu bersekolah di tempat yang sama meskipun selalu berbeda kelas bahkan sekarang kami berbeda Jurusan di sekolah Kejuruan. Aku Baiq Nur Safa Aulia gadis remaja yang sudah hampir 1 setengah tahun menduduki bangku Sekolah menengah.

***

Pagi ini aku berangkat sekolah dengan tergopoh-gopoh karena takut datang terlambat, alhasil aku tidak sarapan padahal Ibu sudah mewanti-wanti aku untuk menyempatkan diri sarapan pagi. Aku berpamitan dan ingin segera memacu motor agar tepat waktu sampai di sekolah. Ibu tetap saja menahanku dan menyuruhku menunggu untuk menyiapkan bekalku sarapan di sekolah namun aku berjanji dan terus meyakinkan Ibu akan sarapan setibanya di sekolah sehingga Ibu membiarkanku Pergi.


Writer :: bebas komentar dan saran ya buat penulisnya :)

Cinta diantara tembok Masjid dan PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang