❤ CHAPTER 12 ❤

243 13 0
                                    

Tidak ada jawaban hingga akhirnya mata reyna ditutup oleh ke dua tangan kekar entah itu milik siapa, membuat reyna takut.

"Kamu siapa? Jangan culik aku" ucap reyna ketakutan.

"Sshhuuutttt" desis lelaki tersebut.

Bau mint seperti bau kak rendy.batin reyna.

"Ini kak rendy kah?" Tanya reyna memastikannya.

"Iya gue rendy" bersamaan itu rendy melepas kedua tangannya yang menutup mata indah milik reyna.

Dan itu juga semua lampu di taman menyala menbuat suasana indah di malam hari itu, tak lupa lilin-lilin menyala yang membentuk gambar hati membuat reyna yang melihatnya pun meneteskan air matanya.

"Hei kenapa kamu nangis?" Tanya rendy dan hanya dijawab gelengan oleh reyna, reyna pun langsung memeluk rendy. Rendy pun membalasnya dengan mengusap punggung reyna.

"Ini semua kakak ya yang nyiapin" tanya reyna dengan melepas pelukannya.
"Iya ini aku, ini suprise dari aku. Tapi masih satu lagi yang belum aku tunjukan" jawab rendy sambil berlutut dihadapan reyna dengan menyodorkan sebuket bunga mawar merah, membuat reyna menutup mulutnya dengan kedua tangannya bersamaan air matanya menetes.

''do you want to be mine?" Tanya rendy dengan harap reyna menerimanya.

Hening...

"Yes, I want to" jawab reyna sambil mengambil bunga yang di digenggaman rendy.

Rendy pun akhirnya berdiri dan memeluk reyna dengan erat. "Mulai sekarang kita pacaran ya, semoga kita selalu bersama sampai nanti" ucap rendy penuh keyakinan. "Aku akan jaga kamu semampuku tanpa mengenal lelah, jangan pergi dariku sayang,  You are mine." Lanjutnya. Dan dijawab anggukan dari reyna,

Rendy bisa merasakan hal itu, hingga ia mengurai pelukannya. "mulai sekarang aku, kamu sudah menjadi kita. Aku harap kita bisa seperti ini" ucap rendy, "iya kak ren, aku harap kita selalu bersama" jawab reyna sambil menampilkan senyumannya.

"Dan mulai sekarang jangan panggil aku dengan embel-embel kak, oke" perintah rendy dengan mengacungkan jempolnya.

"Oke ka- eh maksudku rendy heheh" jawab reyna dengan menundukkan wajahnya karena malu.

Rendy pun mengangkat dagu milik reyna agar reyna mau menatapnya.

"Tatap aku rey, jangan nunduk gitu" perintah rendy dan akhirnya reyna melihat manik mata elang milik rendy.

"Jangan pernah kamu sembunyiin apapun dari aku, aku orangnya tidak mau dibohongi dari belakang maupun didepan. Jangan pernah kecewain aku lagi aku harap kamu bisa menjaga itu semua" panjang lebar rendy. "Dan kamu jangan pernah tinggalin aku lagi ya, aku gak mau ditinggal kayak dulu aku harap kamu bisa sayang sama aku terus" sahut reyna.

Reyna pun langsung menghambur ke dada bidang rendy dan memeluknya seakan tidak ada hari untuk besok.

"Pasti".

Mereka berdua pun menikmati suasana di malam itu yang begitu indah bagi mereka berdua.

Dimulai bagaimana rendy bisa menyiapkan ini semua dan hal-hal apa yang bisa membuat rendy bisa menyatakan perasaan nya ke reyna.

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang