❤ CHAPTER 16 ❤

202 10 0
                                    

"Gimana rencana awal kita berhasil?" Tanya perempuan berbaju hitam kepada seorang laki-laki yang sekarang sedang mengompres pinggir bibirnya yang terluka karena pukulan seseorang.

"Gue udah ngehasut dia agar jauhin ceweknya" ucap cowok tersebut beranjak dari kursinya dan meletakkan baskom di dapur.

"Baguss, rencana kedua bakal lebih asik lagi tunggu saja Reyna Natasha Aulia Putri" gumam perempuan tersebut.

☆☆☆☆☆☆

"Rendyy, cepat keluar nak. Dibawah sudah ditungguin sama nak reyna." Teriak siska didepan pintu kamar rendy.

"Reyna kenapa dirumah gue? Harusnya kan gue yang jemput dia" gumam rendy.

"Iya ma bentar lagi rendy turun" teriak rendy sembari memasang dasinya.

Setelah semua sudah ok didepan mata rendy, rendy pun bergegas turun dan menuju ke ruangan bawah.

Rendy melihat jika reyna dan mamanya sedang berbicara dan reyna pun tersenyum ke arah rendy membuat hati rendy menghangat dipagi hari ini.

"Nah itu anaknya sudah turun, yuk nak reyna kita sarapan bareng" ajak siska untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Dan reyna hanya mengangguk dan mengekori siska dibelakangnya.

Selama sarapan pagi suasana menjadi hening dan canggung menurut reyna dan hanya ditemani suara dentingan sendok dan garpu.

"Ren" panggil siska dan rendy pun hanya menaikkan satu alisnya pertanda ia berkata "iya ada apa?"

"Kamu semalem kenapa?" Tanya siska

"Tidur ma" tanya datar rendy.

Siska yang melihat anaknya sedang ada masalah hanya menghela nafas pelan.

"Ka-" ucapan siska terpotong oleh heri yang melihat perubahan anak bungsunya ini.

"Udah ma, sarapan dulu gak baik kalo makan sambil ngomong" ucap heri, dan siska hanya menghela nafas panjang.

Setelah selesai sarapan rendy pun pamit dan diikuti oleh reyna. Dan diperjalanan hanya hening membuat reyna berfikir kalo kekasihnya ini banyak masalah dan ia akan menanyakannya nanti namun ia hanya mengurungkan pertanyaan tersebut melihat mood kekasihnya itu tidak baik.

Sesampainya disekolah reyna merasa jika mood rendy masih terbilang masih buruk.

Reyna yang tidak tahan dengan suasana canggung ini pun mulai bertanya kepada kekasihnya itu.

"Hmm ren kamu kenapa?" Tanya reyna pelan, "aku gapapa, hm kamu kok bisa dirumahku tadi?" Tanya balik rendy.

"Oh tadi kak reno bilang mau jemput kak putri ya udah aku ikut aja, lagian kak reno udah tau kok kalo kak putri itu kakak kamu" ucap reyna.

"Hmm nanti dikantin aku mau ngomong sesuatu sama kamu, kamu dateng ya" kata rendy dan diangguki oleh reyna.

Mereka berdua pun berjalan dikoridor dengan menggenggam tangan satu sama lain.

"Brengsek liat aja nanti" gumam seseorang dibalik tembok tersebut.

☆☆☆☆☆☆

"Belajar yang pinter ya, fokus sama pelajarannya biar kamu bisa ngajarin anak-anakku nanti" ucap rendy dengan mengacak poni reyna.

Blushhh...

"Pipi nya merah kayak tomat, jadi pengen nyium deh" goda rendy sambil memajukan bibirnya. "Ih apaan sih kak, a-aku mau masuk d-dulu ya" ucap reyna gugup dan berlari menuju bangkunya.

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang