Apartemen Roy....
Seeorang laki-laki yang sedang duduk di sandaran kursi dan juga ditemani berbagai minuman alkohol itu pun terus memanggil nama Seseorang yang pernah membuat ia gila karena cintanya.
"Reyna, maafin aku.... aku mohon... aku gak sengaja reyna.... aku cinta kamu, jangan PERGI REYNA..." Roy yang sedang tak sadarkan diri dikarenakan terlalu banyak meminum minuman beralkohol itu pun terus bergumam, berteriak, menangis dan tertawa dengan sendirinya. Dan didalam fikirannya hanyalah Nama REYNA,
Klik...
Pintu apartemen roy terbuka dan menampilkan seorang perempuan yang tersenyum sinis kepadanya, roy tidak dapat melihatnya dikarenakan matanya buram karena efek minuman laknat itu.
"Kasian juga nasib kamu roy, aku melihatnya sangat menderita sekali hidupmu" citra pun langsung membawa roy yang tak sadarkan diri itu dengan cara melingkarkan tangan kekar milik roy ke leher citra. Bagi citra ini sudah hal wajar, walaupun badan roy sangat berat ia tidak memperdulikannya.
Citra memapah roy menuju kekasurnya agar roy dapat beristirahat.
Jauh dilubuk hati citra, citra masih cinta kepada roy tetapi ia selalu menepis rasa itu dipikirannya.
Dan Roy? Entah dengan perasaannya, setau citra roy masih sayang dengan Reyna membuat Citra menahan emosinya.
Melihat Roy tertidur dengan tenang membuat ia menyunggingkan senyum, namun senyum itu memudar saat roy mengigau.
"Reyna, jangan pergi aku sayang banget sama kamu." Citra yang mendengar itu pun hanya dapat merasakan sakit didadanya. Begitu sayangkah kamu sama reyna? Aku tau kita berdua saling mengharapkan orang yang pernah ada dimasa lalu kita. Tetapi kenapa rendy sama kamu pilih reyna cewek brengsek itu. Batin citra
Citra pun menyusul tidur disamping roy, hal ini sudah wajar bagi mereka. Terkadang mereka melakukan hal itu lagi dan lagi.
Citra pun memeluk roy dari samping meski bau alkohol menyeruak di indera penciuman citra, namun citra mengabaikannya. Lalu ia memejamkan kedua matanya dan menyusul Roy di alam mimpi.
☆☆☆☆☆☆
Sinar matahari yang menerobos celah kaca jendela apartemen itu membuat dua orang yang tertidur begitu pulas harus merelakan tidur nyenyak nya karena terusik dengan adanya sinar itu.
"Huh! Kenapa kepala gue pusing ya?" Roy merasakan jika sebuah tangan melingkar di perutnya dan dia menoleh e arah si pemilik tangan itu.
"Citra?." Gumam roy, melihat citra yang tidur sangat pulas membuat roy tidak tega untuk membangunkannya.
Hari ini adalah hari minggu, jadi roy sengaja tidak membangunkan citra karena ia tahu jika citra lah yang memindahkan ia ke kasurnya.
"Eughhh" erang citra saat roy memindahkan anak rambut citra ke belakang agar tidak menutupi wajahnya.
"Roy, kamu sudah bangun?" Tanya citra membuat roy terkejut pasalnya ia tadi melamun dan tak tahu kalo citra sudah bangun.
"Eh,lo kenapa tidur disini?, pergi!" Sentak roy, ia merubah ekspresinya kembali datar kembali.
Mengingat Niat jahat citra membuat Roy sangat membencinya, "kamu kemarin mabuk,jadi aku bawa ke kasurmu. Dan aku juga ngantuk ya udah aku tidur disebelahmu." Jelas Citra,
"Gue mabuk?"
"Iya kamu mabuk, tuh lihat meja kamu masih ada sisa-sisa minuman kamu" tunjuk citra dengan dagunya dan membuat roy melihat ke arah meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream Is Real (COMPLETED)
RandomKamu orang yang selalu aku impikan dan kamu adalah orang yang menguatkan jati diri di dalam diriku. Dan kamu orang yang membuat ku bahagia dan juga membuat ku terluka. Mimpi ku hanyalah khayalanku dan kamu, aku tidak mengerti dengan semua ini. Pergi...